Bogor (ANTARA News) - Jika akhirnya Stasiun Kereta Api (KA) Bogor ditutup pada 20 November 2006 saat kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS), George W Bush, maka pemeriksaan teknis kereta api yang akan mengarah ke Jakarta akan terganggu. "Stasiun KA Bogor adalah salah satu stasiun yang vital karena sebagai pusat pemeriksaan teknis semua kereta api yang mengarah ke Jakarta," kata Kepala Humas Daops I, Achmad Sujadi kepada ANTARA, di Bogor, Sabtu. Sementara itu, Kepala Stasiun KA Bogor Zainal Arifin, yang dihubungi terpisah menjelaskan bahwa hingga H-3 (17/11) rencana kedatangan Presiden Bush, tidak ada pengurangan aktivitas, apalagi memberhentikannya sama sekali, dan perjalanan kereta rel listrik (KRL) dari Stasiun Bogor ke stasiun Kota Jakarta dan sebaliknya berjalan normal. "Sampai saat ini perjalanan KRL dari Bogor ke Jakarta dan sebaliknya berjalan normal. Kami juga tidak mendapat surat atau pemberitahuan untuk mengurangi perjalanan kereta api," katanya. Selain perjalannya lancar, berdasarkan pengamatannya, arus penumpang juga tetap normal. "Dalam beberapa hari ini tidak ada peningkatan arus massa yang datang ke Bogor. Penumpang KRL di Bogor ke Jakarta dan sebaliknya masih stabil seperti biasa," katanya. Ia menjelaskan, perjalanan KA setiap hari sebanyak 168 rangkaian KRL sejak pukul 05.00 WIB hingga 21.00 WIB. Dari jumlah tersebut, KRL eksekutif (Pakuan dan Ekspres) sebanyak 50 rangkaian, KRL eksekutif wisata dua rangkaian, serta KRL ekonomi sebanyak 116 rangkaian. Menurut dia, kalau nantinya ada imbauan atau pemberitahuan untuk mengurangi perjalanan kereta api, ia mengatakan belum tahu. "Sampai saat ini, semuanya masih berjalan normal," katanya. Sebelumnya, dalam dialog antara Muspida Kota Bogor dan para tokoh masyarakat, agama, dan pemuda di Balaikota Bogor, Dandim 0606 Suryakencana, Letkol (Inf) Abdul Karim mengatakan, aktivitas KA tidak ditutup tapi akan dikurangi. Hal itu dilakukan untuk mengurangi banyaknya orang yang berkunjung ke Bogor pada saat kunjungan Presiden Bush.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006