Bogor (ANTARA News),/b> - Pengamanan Istana Kepresidenan Bogor dua hari menjelang kedatangan Presiden Amerika Serikat, George W Bush mulai diperketat oleh satuan pengamanan berlapis diantaranya dari Yonif 300/Raider Cianjur, Jawa Barat. Dari pantauan ANTARA News, Sabtu, sejak pukul 12.00 WIB sebanyak 1 SSK aparat keamanan dari Yonif 300 Cianjur dikerahkan untuk berjaga di sekitar Istana Bogor setiap 10 meter. Mereka dipersenjatai lengkap dengan pakaian anti peluru. Sementara di halaman Istana Bogor tampak Pasukan Pengamanan Presiden berjaga di setiap titik, dan mobil patroli Raider berkeliling terus menerus di seputar istana. Pengamanan di kawasan Kebun Raya Bogor juga tampak diperketat. Beberapa aparat keamanan dengan senjata lengkap tampak berjaga-jaga di setiap pintu masuk KRB. Demikian juga di dalam area KRB, aparat keamanan bersiaga di antara pepohonan di kawasan konservasi tersebut. Pemandangan tersebut justru menjadi tontonan gratis bagi masyarakat sekitar. Tampak beberapa orangtua membawa serta anak-anak melihat barisan tentara bersenjata lengkap yang tengah berpatroli di sekitar Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor. Sementara itu di Tugu Kujang, Jl. Padjajaran yang selama beberapa hari terakhir menjadi lokasi demonstrasi dari berbagai elemen masyarakat untuk menolak kedatangan Bush, sejak pagi hingga pukul 14.00 WIB terjadi empat aksi demo dari berbagai kalangan. Sejumlah mobil patroli polisi juga tampak berkeliling di jalan-jalan protokol seperti Jl Juanda, Jl Jalak Harupat, dan Jl Sudirman. Di setiap tempat tampak mobil dan truk militer di parkir termasuk di halaman SMP 11 Bogor, SMP 1, dan SMA 1 Bogor. Petugas-petugas berpakaian militer tampak terlihat di pelataran-pelataran instansi seperti Kantor Pos Bogor, pelataran Hotel Pangrango Plaza, Bank BCA, dan tempat-tempat lain. Beberapa kali tampak konvoi kendaraan kalangan masyarakat yang menentang kedatangan Bush yang tergabung dalam Forum Indonesia Bersatu berkeliling Istana beberapa kali. Salah satu warga Cimanggu, Eka mengatakan, suasana Bogor serupa suasana Poso dan Aceh dan mencekam seperti siap perang. "Kalau sudah begini saya lebih baik tidak keluar rumah."(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006