Denpasar (ANTARA News) - Tempat lilin dibuat dari besi dan baja oleh perajin Bali masih laris ke pasaran ekspor, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun baru ke konsumen di Eropa, Amerika Serikat dan Asia pasifik lainnya. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali Senin melaporkan, realaisasi ekspor aneka kerajinan dari besi dan logam bernilai 6,9 juta dolar AS selama Januari-Agustus 2006, atau naik 19 persen dari periode sama 2005 hanya 5,8 juta dolar. Volume perdagangannya juga mengalami kenaikan dari sebanyak 2.372.083 pcs selama delapan bulan pertama 2005 atau naik sembilan persen, jika dibandingkan dengan periode Januari-Agustus 2006 menjadi 2.575.267 pcs. Ekspor aneka barang kerajinan besi dan logam masih mengalami kenaikan, pada hal sejumlah pengusaha setempat sebelumnya pernah merasa was-was akibat membanjirnya barang sejenis buatan China ke pasaran ekspor dengan harga lebih murah. "Kami merasa was-was dengan adanya pasar bebas, di mana pengusaha China gencar memasarkan mainan anak-anak ke pasaran internasional dengan harga jauh lebih murah," kata Ida Bagus Putra, pengusaha mainan anak-anak, di Denpasar. Kekhawatiran pengusaha kerajinan mainan anak-anak yang berbahan baku dari besi dan baja untuk matadagangan ekspor di Bali itu, karena adanya persaingan yang ketat dari barang sejenis buatan China tentu dengan harga murah. Namun mainan anak-anak buatan perajin yang tersebar di Bali, memanfaatkan desain (rancang bangun) yang dipadukan antara keinginan konsumen dengan yang ada di pulau Dewata sehingga memiliki daya tarik tersendiri. Ini salah satu penyebab ekspor aneka kerajinan berbahan baku besi dan logam Bali meningkat dalam perolehan devisanya, kata Putra, sambil memperlihatkan contoh barang mainan anak-anak produksinya berupa baling-baling dan manusia badut. Tempat kaca yang dibuat sedemikian rupa dari besi, tempat lilin dan sebagainya, diproduksi untuk bisa mengisi pasar Eropa, Amerika Serikat, Asia Pasifik memiliki pasar yang bagus, apalagi ke Italia, Jerman dan Spanyol.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006