Mamuju (ANTARA News) - Sekitar 11 unit rumah warga nelayan di Desa Mekatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat dibakar massa yang berasal desa tetangganya, Kelurahan Kasambang, Kecamatan Tapalang Induk, Kabupaten Mamuju, Senin. ANTARA News melaporkan di tempat kejadian perkara (TKP) sekitar 40 Km dari Kota Mamuju, Senin, peristiwa pembakaran rumah nelayan yang terletak di perbatasan Kabupaten Majene dan Mamuju tersebut terjadi sekitar pukul 08.30 WITA. Di TKP itu tampak 11 rumah warga yang terletak di pesisir pantai Dusun Maliaya, Desa Mekatta hangus dan rata dengan tanah. Selain rumah terbakar, sebuah rumah warga milik Kanawe, rusak berat dan nyaris terbakar akibat diobrak-abrik oleh massa dari Kelurahan Kasambang. Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Penghuni rumah itu sebelumnya telah mengungsikan diri dari tempat tinggal mereka ke kantor Polsek setempat dan sebagian lagi diduga telah melarikan diri ke laut dengan menggunakan kapal penangkap ikan. Warga kelurahan Kesambang yang mengamuk dengan membakar dan merusak rumah warga Mekatta itu dipicu akibat salah seorang warga Kasambang ditikam oleh pelaku bernama Az yang diduga bertempat tinggal di Dusun Maliaya, Desa Mekatta. Peristiwa penikaman ini terjadi pada Minggu malam (19/11) di tempat pesta pernikahan di Desa Taan, Kecamatan Tapalang Induk atau terletak di antara Desa Mekatta dan Kelurahan Kasamabang. Korban saat itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Kabupaten Polewali, sedangkan pelaku penikaman itu diduga telah melarikan diri. Akibat peristiwa penikaman itu, warga Kasambang berusaha mencari pelaku di tempat tinggalnya di Mekatta, namun tidak menemukannya, sehingga mengamuk dengan merusaki rumah di wilayah itu pada Minggu malam tersebut. Amukan warga akhirnya dapat dikendalikan setelah pihak keamanan dari Polsek/Koramil dan aparat pemerintah desa dan kecamatan dari dua wilayah yang bertikai itu turun tangan, bahkan aparat keamanan juga berjaga di kedua wilayah itu hingga pukul 04.00 WITA. Namun tanpa diduga, warga Kasambang kembali mendatangi perkampungan nelayan itu dengan membawa alat senjata tajam berupa parang kemudian merusak dan membakar 11 rumah mereka yang terbuat dari bahan papan dan batang pohon nipah dan atap dari daun nipah hingga rata dengan tanah. Menurut kasi Intel Kondim Majene, Kapten La Ode Muri, warga Kasambang kembali datang menyerang rumah nelayan itu karena dipicu adanya informasi tentang korban penikaman itu telah sekarat, sehingga warga tersebut meluapkan emosi untuk menyerang kembali kampung nelayan itu. Amuk warga itu akhirnya dapat terkendali setelah petugas keamanan dari aparat Polsek/Koramil yang dibantu Polres Majene dan Mamuju berusaha mengendalikan amukan massa tersebut.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006