Banda Aceh (ANTARA News) - Sedikitnya 1.942 jiwa penduduk di Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam banjir akibat meluapnya Sungai Krueng Teunom, sejak hari Minggu (19/11) lalu. Fahmi, salah seorang staf Sekertariat daerah (Setda) Kabupaten Aceh Jaya yang dihubung ANTARA per telepon di Calang, Selasa, menyebutkan bahwa banjir terjadi setelah pada tiga hari lalu hujan lebar mengguyur kawasan tersebut. Ada enam desa yang paling parah dilanda banjir, sedangkan dari desa lain tidak banyak yang harus mengungsi, namun sebagian tanaman pertanian dan palawija mereka dipastikan rusak akabat terendam air. Menurut Fahmi, daerah yang cukup parah dilanda banjir itu adalah Desa Pulo Tinggi, Blang Baro, Rambong Payung, Pasi Pawang, Gampong Baro dan Desa Pasi Tulak Bala. Walaupun seluruh warga dari enam desa tersebut terpaksa mengungsi, namun tidak ada korban jiwa serta rumah penduduk yang rusak akibat bencana alam banjir tersebut. "Ketinggian air dalam rumah warga di enam desa tersebut saat ini rata-rata masih mencapai 35 CM," kata Fahmi. Cuaca di wilayah Teunom saat ini tidak menentu, sewaktu-waktu masih sering hujan, namun kondisi air sudah mulai surut sekitar sepuluh sentimeter serta sebagian warga mulai kembali membersihkan rumahnya dari kotoran sampah banjir. Menurut Fahmi, ke enam desa tersebut setiap musim penghujan dilanda banjir akibat rusaknya tanggul pengaman Krueng Teunom sekitar tiga kilometer akibat diterjang bencana tsunami, 26 Desember 2004. "Sepanjang tahun 2006 ini sudah enam kali dilanda banjir," tambahnya. Untuk meringankan penderitaan para korban banjir di Teunom, Pemkab Aceh Jaya telah menyalurkan bantuan berupa beras, air mineral, makanan cepat saji dan minyak goreng untuk kebutuhan masa panik. "Kalau tidak turun hujan lagi, dalam dua hari mendatang warga sudah bisa kembali ke rumahnya masing-masing, sebaliknya kalau hujan turun lagi para pengungsi bakal lebih banyak," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006