Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan membuka pameran pertahanan Indo Defence 2006 di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ), Rabu (22/11) yang diselenggarakan Departemen Pertahanan RI bekerjasama dengan PT Napindo Media Ashtama. Indo Defence, yang merupakan salah satu pameran industri pertahanan terkemuka di kawasan Asia Tenggara, diikuti lebih dari 400 perusahaan industri pertahanan terkemuka di dunia yang berasal dari 37 negara. "Dibandingkan tahun lalu, jumlah negara yang mengikuti pameran kali ini mengalami peningkatan yakni 37 negara dari sebelumnya 20 negara," kata Dirjen Sarana Pertahanan, Marsekal Muda Slamet Prihantino, di Jakarta, Selasa. Dalam Indo Defence 2006 Expo & Forum, para peserta akan memamerkan industri persenjataan dengan teknologi mutakhir guna kepentingan pertahanan, baik untuk darat, laut dan udara, maupun senjata untuk tugas kepolisian. Selain peserta dari dalam negeri, terdapat beberapa perusahaan internasional, yang selama ini mendominasi industri persenjataan dunia, seperti BAE System dan Roll-Royce dari Inggris dan pabrik pesawat tempur Sukhoi dari Rusia. Tidak itu saja, terdapat perusahan pertahanan dari Perancis, Belanda, Cina, India, Korea Selatan dan beberapa negara Eropa Timur. Sejumlah perusahaan industri strategis Indonesia juga tampil dalam pameran ini bersama-sama di stand Dephan, Mabes TNI dan Angkatan serta stand Mabes Polri. Selain pameran, Indo Defence 2006 Expo & Forum, akan diisi pula dengan seminar yang berkaitan dengan masalah pertahanan dan keamanan, yang menampilkan pakar-pakar pertahanan dari dalam dan luar negeri.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006