Jember (ANTARA News) - Serikat Pekerja Produktiva Jember, Jawa Timur, meminta Pemerintah agar turut membantu penuntasan persoalan kematian Sri Winggar, warga Banyuwangi yang tewas di Malaysia yang hingga kini belum diketahui penyebabnya. Menurut Ketua SP Produktiva Jember, Surya Djajadiningrat, SH kepada ANTARA, Rabu, pemerintah harus secara serius menangani kasus kematian Sri Winggar. Oleh karena itu, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Mennakertrans) serta Menteri Luar Negeri (Menlu) harus melakukan koordinasi untuk menangani kasus tersebut secara sungguh-sungguh. Menurut dia, TKI seharusnya mendapat perlindungan dan penghargaan yang pantas dari negara, sebab mereka sangat berjasa dan kontribusinya sangat besar terhadap devisa negara. Ia juga heran kenapa Depnakertrans dan Atase Tenaga Kerja di luar negeri, KBRI dan Deplu belum juga memberikan perhatian khusus bagi penanganan TKI. Padahal, sejumlah kasus TKI sudah sering terjadi. Selain itu, dia juga mendesak pemerintah Malaysia untuk menindak keras warga negaranya yang melakukan tindakan yang tidak berperikemanusiaan serta merehabilitasi kondisi kesehatan dan psikologi korban. Sebelumnya diberitakan, Sri Winggar Yuli Astuti 37, warga Dusun Krajan, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, yang baru bekerja tiga bulan telah menjadi mayat ditempatnya bekerja karena berbagai sebab. Jenazah Sri, TKW yang bekerja di Johor, Malaysia, diperkirakan tiba dirumah duka di Dusun Karjan, Yosomulya Rabu (22/11) malam. Saat ini tampak keluarga dan kerabat dekat korban tengah menunggu kedatangan jenazah. Rasmonah, ibu korban, meminta pemerintah dapat membantu mencari informasi soal kematiannya dan kalau mendapat santunan bisa segera diberikan, karena pihak keluarga sangat membutuhkan. "Apalagi sebab-sebab kematian korban belum diketahui jelas," ujarnya. (*)

Copyright © ANTARA 2006