Yogyakarta (ANTARA News) - Banjir lahar dingin dari puncak Gunung Merapi mengancam wilayah Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta menyusul terbatasnya daya tampung Kali Gendol yang melewati wilayah itu. Banyaknya material batu yang terdapat di palung-palung Kali Gendol saat ini menyebabkan material vulkanik Merapi yang nantinya terbawa air hujan, diperkirakan tidak seluruhnya dapat tertampung sehingga banjir lahan dingin mengancam, kata Asisten Perencanaan Satuan Non Vertikal Tertentu Pengendalian Lahar Gunung Merapi, Suroso di Yogyakarta, Rabu. "Pada musim hujan nanti material vulkanik yang terbawa aliran air tak bisa tertahan di palung-palung sungai, dan langsung menerjang ke hilir," katanya. Palung-palung Kali Gendol masih terdapat banyak batu karena selama ini penambang hanya mengambil batu berdiameter diatas 10 centimeter, sementara batu dengan ukuran lebih kecil masih banyak terdapat di palung-palung sungai. Menurutnya, material batu itu bahkan diperkirakan telah mengisi 40 persen daya tampung sungai yang panjangnya 16 kilometer tersebut. Suroso mengatakan, pada akhir Desember nanti saat puncak musim hujan terjadi kondisi itu dapat menimbulkan banjir lahar dingin di kawasan kaki Merapi. Peran Kali Gendol pada musim hujan nanti sangat vital karena pembangunan sabo dam (dam penampung dan pengendali aliran material vulkanik) di sungai ini belum selesai. "Kantong-kantong pasir" yang ada di beberapa titik sepanjang sungai itu akan menjadi penampung material vulkanik sisa letusan Merapi yang volumenya jutaan meter kubik.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006