Roma (ANTARA News) - Itali meningkatkan keamanan bagi pasukan penjaga perdamaiannya di Libanon sesudah pembunuhan Menteri Industri Libanon Pierre Gemayel, kata kementerian pertahanan hari Rabu. Wakil Menteri Pertahanan Lorenzo Forcieri mengatakan kepada penitia pertahanan dan luar negeri parlemen bahwa langkah keamanan bagi tentara Italia ditingkatkan sesudah pembunuhan itu, kata kantor berita ANSA. "Kami mengikuti keadaan dengan sangat seksama. Pasukan Italia memutuskan meningkatkan keamanan," katanya seperti dilansir AFP. Forcieri menyatakan kewaspadaan Italia ditingkatkan hingga membatalkan penerbangan Alitalia untuk membawa anggota penjaga perdamaian ke Beirut hari Rabu. Italia adalah penyumbang terbesar pada pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Libanon, mencapai 2.500 tentara. Kepemimpinan pasukan itu akan diserahkan dari Prancis kepada Italia pada Februari. Menteri Industri Libanon Pierre Gemayel hari Selasa dibunuh di pinggiran utara Beirut dalam rangkaian terahir serangan terhadap politisi anti-Suriah, kata sumber keamanan kepada kantor berita Prancis AFP. Gemayel, politisi Kristen Maronit berusia 34 tahun, luka parah akibat serangan itu dan tewas tidak lama kemudian di rumahsakit terdekat, kata sumber tersebut. Kantor berita negara itu menyatakan Gemayel tewas akibat tembakan terhadap iringannya di dekat gereja Mar Antonius di daerah Jdaideh, utara Beirut. Saksi menyatakan Gemayel agaknya mengemudikan kendaraan itu saat diserang kelompok bersenjata, yang menembak kepalanya. Jendela sisi sopir berlubang akibat tertembus peluru. Kelompok bersenjata menabrakkan mobilnya ke kendaraan Gemayel, kemudian melompat keluar dan memberondongnya dengan peluru saat iringannya melintas di lingkungan Kristen Sin el-Fil, kata saksi.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006