Mogadishu (ANTARA News) - Tujuh orang, termasuk anak-anak, tewas dan puluhan ternak tenggelam setelah sebuah sungai meluap di Somalia yang dilanda banjir, kata penduduk, Rabu. Di Kenya, media setempat mengatakan, enam orang tewas akibat banjir dan sejumlah bangunan roboh. Banjir telah menewaskan puluhan orang, memaksa puluhan ribu orang mengungsi, menenggelamkan desa-desa dan menghancurkan sejumlah jembatan dan jalan di Somalia tengah-selatan, membuat bantuan sulit disalurkan. Sedikitnya lima orang tewas diserang buaya ketika mereka melintasi banjir setinggi pinggang yang menenggelamkan daerah pertanian luas dan menghanyutkan cadangan pangan. Penduduk di desa terpencil Hagarwaajo di daerah selatan Juba Tengah mengatakan, sungai Juba meluap pada tengah malam. "Lima anak dan dua orang tua tewas tenggelam. Lima-puluh sapi dan 100 kambing juga hanyut," kata Hussein Mohammed Gudane, sesepuh setempat di Hagarwaajo, kepada Reuters melalui telefon. "Kami khawatir banyak orang lagi tewas karena masih turun hujan lebat." Di daerah Shabelle tengah yang berdekatan, petugas-petugas kesehatan mengatakan, sejumlah orang jatuh sakit akibat banjir. "Saya telah merawat hampir 30 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, yang menderita diare," kata Abdi Abdulle Hirsi, seorang dokter di kota Marka. "Pasti masih banyak lagi korban yang sakit karena sebagian daerah tidak bisa dijangkau." Komite Palang Merah Internasional menyatakan, mereka telah mulai menerbangkan kain-kain terpal untuk membantu sekitar 324.000 orang Somalia. Sejumlah badan bantuan PBB mengatakan, lebih dari 1,8 juta orang terkena dampak hujan lebat yang mengguyur negara Tanduk Afrika itu, membuat puluhan ribu orang meninggalkan rumah-rumah mereka. Di Kenya, dimana provinsi-provinsi pesisir dan timurlaut terserang paling parah, enam orang tewas tenggelam, kata medis setempat Rabu. Menurut sebuah stasiun televisi, tiga bangunan di Mombasa roboh setelah hujan lebat. Ribuan orang yang tinggal di sebuah kamp pengungsi dekat perbatasan Somalia kini diungsikan lagi setelah badai melanda daerah tersebut. Hujan lebat di kawasan itu diperkirakan berlangsung hingga setidaknya Desember, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006