Jakarta (ANTARA News) - Tokoh nasional Frans Seda menyarankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar lebih berani mengambil sikap dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan pemerintah. "SBY tak cukup hanya memiliki visi dan misi, tetapi perlu keberanian dalam bertindak," katanya dalam halal bihalal dan diskusi publik Gerakan Kebangkitan Indonesia Raya di Jakarta, Kamis. Sejumlah tokoh nasional hadir dalam acara tersebut, seperti Try Sutrisno, KH Ali Yafie, Akbar Tanjung, Hariman Siregar, Ja'far Assegaf, Bismar Siregar, dan Soerjadi Sudirdja. Menurut penilaiannya, selama ini Presiden Yudhoyono cenderung menginginkan semuanya berjalan dengan baik, namun tidak memiliki keberanian yang cukup untuk melaksanakan keinginan tersebut. Mantan Menteri Keuangan era Soekarno itu juga menilai telah terjadi salah pengertian dalam mengartikan demokrasi di Indonesia yang sering diidentikkan dengan kebebasan semata. Padahal, katanya, dalam demokrasi itu selain ada kebebasan, juga harus ada kesejahteraan rakyat yang dijadikan tujuan. Sedangkan mantan aktifis Malari, Hariman Siregar, menilai saat ini ada masalah dalam kepemimpinan nasional. Ia mempertanyakan kabinet presidensial yang berjalan tanpa didukung aturan yang jelas. "Wakil Presiden dan sejumlah menteri dibiarkan menjadi ketua partai," katanya. Selain itu, Hariman juga menilai pemerintahan saat ini penuh dengan gagasan, namun implementasinya tidak ada. Dalam diskusi juga muncul sejumlah pendapat tentang perlunya koreksi terhadap kepemimpinan Presiden Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla yang dinilai belum berhasil mensejahterakan rakyat. (*)

Copyright © ANTARA 2006