Zurich (ANTARA News) - Badan Sepakbola Dunia (FIFA) pada Kamis menyatakan telah menskors Iran dari semua kegiatan sepakbola internasional, karena campur tangan pemerintah dalam mengelola persepakbolaan di negara tersebut. Tindakan tersebut diambil hanya lima bulan setelah Iran ambil bagian di putaran final Piala Dunia di Jerman dan sepekan setelah Iran menempatkan diri di putaran final Piala Asia 2007, setelah menjuarai grup mereka dengan mengalahkan Korea Selatan 2-0 di Teheran, demikian Reuters melaporkan. Komite Darurat FIFA, yang terdiri atas Presiden FIFA, Sepp Blatter dan satu wakil dari masing-masing enam konfederasi FIFA mengambil keputusan tersebut pada pertemuan hari Rabu. Dalam sebuah pernyataan FIFA mengatakan mereka telah mengambil keputusan untuk "menskors Federasi Sepakbola Republik Islam Iran (IRIFF) dari semua kegiatan internasional karena campur tangan pemerintah dalam masalah sepakbola dan melanggar Pasal 17 Undang-Undang FIFA." Pasal 17 menetapkan kemerdekaan Federasi Sepakbola yang bebas dari campur tangan pemerintah. Pernyataan FIFA itu selanjutnya menyatakan "Komite Darurat FIFA mengambil keputusan ini setelah berketetapan bahwa IRIFF tidak mematuhi ketentuan-ketentuan Undang-Undang FIFA mengenai kemerdekaan persatuan sepakbola negara anggota, kemerdekaan pengambilan keputusan dalam proses badan pengelola sepakbola tersebut di masing-masing negara anggota, dan cara melakukan perubahan kepemimpinan persatuan sepakbola tersebut." FIFA akan menuntut pembentukan Komite Normalisasi IRIFF oleh FIFA dan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC). FIFA juga menginginkan IRIFF menyusun undang-undang baru dan menyelenggarakan pemilihan umum baru. Pada Agustus 2006, FIFA dan AFC memberikan batas waktu 15 November kepada federasi sepakbola Iran untuk mengukuhkan ketua terpilih, Mohammed Dagdan dan mematuhi ketentuan-ketentuan terkait Undang-Undang FIFA itu. Karena hingga batas waktu ini tidak dipenuhi, maka Iran diskors. Iran merupakan negara kedua yang menghadapi tindakan semacam itu dalam kurun waktu sebulan. Kenya diskors pada 24 Oktober karena tidak menghormati persetujuan-persetujuan yang ditandatanganinya dan karena masalah-masalah yang terjadi di federasi sepakbolanya. (*)

Copyright © ANTARA 2006