Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tidak akan merekrut karyawan pada 2015 meski mendapat 15 pesawat baru pada tahun depan.

Hal tersebut dilakukan dalam rangka penurunan biaya produksi selain biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung sebesar 10 persen.

"Kami fokus memotong biaya yang tidak punya nilai tambah serta menurunkan rasio pesawat dengan awak," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo dalam jumpa pers di Garuda City Center Cengkareng, Tangerang, Senin.

Dengan tidak melakukan rekrutmen karyawan pada 2015, Arif mengaku perusahaan akan bisa menurunkan rasio pesawat dan karyawan yang saat ini 1:60 menjadi 1:50 setelah penambahan armada.

Perseroan juga melakukan upaya efisiensi lain seperti restrukturisasi jaringan penerbangan (rute) serta menurunkan biaya operasional (unit cost/seat).

Restrukturisasi jaringan penerbangan dilakukan dengan mengalihkan rute yang dinilai merugi ke rute lain yang lebih potensial, diantaranya Tiongkok dan Timur Tengah.

Ada pun penurunan biaya operasional diantaranya dilakukan dengan penyesuaian jumlah kursi di kelas bisnis pada tipe pesawat Boeing 737-800NG dari 12 kursi menjadi delapan kursi.

Penyesuaian jumlah kursi di kelas bisnis dinilai mampu meningkatkan kapasitas kelas ekonomi atau menyerap pasar lebih besar hingga 15 - 20 persen.

"Dari 15 pesawat yang datang itu, ada beberapa yang sudah dimodifikasi tanpa kompartemen kelas bisnis," katanya.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014