Jakarta (ANTARA News) - RS Bhayangkara Polri di Surabaya siap digunakan untuk mengidentikasi jenazah para korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh di perairan Pangkalan Bun, Kalteng.

"Rencananya seluruh jenazah akan dibawa ke Surabaya. RS Bhayangkara sudah disiapkan untuk mengidentifikasi para korban," kata Kapolri Jenderal Polisi Sutarman, di Jakarta, Rabu.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) pun sudah ditempatkan di RS tersebut guna menangani proses identifikasi jenazah. Selain menempatkan posko DVI di Surabaya, Polri juga menempatkan posko DVI di Pangkalan Bun.

Sementara data ante mortem keluarga penumpang korban kecelakaan belum diambil seluruhnya. Hingga kini data ante mortem pihak keluarga korban baru mencapai 60 persen yang sudah diambil oleh tim DVI.

Dengan demikian saat ini, tim DVI masih mengumpulkan data ante mortem pihak keluarga untuk dijadikan profil pembanding.

Sutarman meyakini nantinya tim DVI mampu mengidentifikasi seluruh korban yang ditemukan. "Jenazah yang hancur seperti dalam kecelakaan Sukhoi saja mampu diidentifikasi. Tetapi saya berharap korban-korban dalam kecelakaan ini bisa ditemukan dalam keadaan utuh sehingga memudahkan proses identifikasi," katanya.

Tim Badan SAR Nasional (Basarnas), Rabu pagi kembali menemukan tiga jasad penumpang Air Asia QZ 8501 yang terdiri dari dua laki-laki dan satu perempuan di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

"Tim Basarnas kembali menemukan tiga jasad dari dua laki-laki dan satu perempuan. Jasad perempuan menggunakan seragam pramugari,"ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Tim Basarnas telah mengevakuasi jenazah tersebut. Saat ini sudah berada di dalam KRI Bung Tomo.

Tim Basarnas menemukan jasad-jasad tersebut sekitar pukul 6.00 WIB.

Bambang menjelaskan jasad-jasad itu akan dibawa ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

"Jika sudah selesai, kami akan langsung menerbangkan ke Surabaya," tambah dia.

Sebelumnya, pada Selasa (30/12), Tim Basarnas dan TNI AU menemukan serpihan-serpihan pesawat nahas tersebut di perairan Pangkalan Bun.

Pesawat Airbus 320-200 milik AirAsia dari Surabaya ke Singapura hilang kontak sejak Minggu (28/12) pagi. Pesawat tersebut dinyatakan hilang tepat di perairan yang terletak di bawah Pulau Kalimantan.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014