Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) diminta memfokuskan kegiatannya pada upaya untuk mencari dan meningkatkan jumlah peserta atau akseptor program Keluarga Berencana (KB) nasional. "BKKBN harus fokus pada pencarian akseptor KB baik laki-laki maupun perempuan untuk menyukseskan program KB," kata Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari usai melantik Dr Sugiri Syarief, MPA di Kantor BKKBN Pusat Jakarta, Jumat. Dia juga meminta Kepala BKKBN yang baru supaya melakukan reformulasi strategi dan kebijakannya guna mempercepat pencapaian target program KB yang mengendur setelah desentralisasi. "Jangan melihat ke mana-mana, fokus pada apa yang ada di dalam. Petakan masalahnya dan cari solusi tepat untuk menyelesaikannya," katanya serta menegaskan bahwa BKKBN harus berkonsentrasi penuh pada penggunaan dan pemasyarakatan kontrasepsi. Selain itu, ia melanjutkan, struktur organisasi BKKBN di daerah juga harus dibenahi guna mengefektifkan koordinasi dan pelaksanaan program KB karena setelah penerapan sistem desentralisasi organisasi BKKBN di daerah tidak mempunyai struktur dan posisi yang jelas sehingga tugas dan fungsi pokoknya terbengkalai. Ia menambahkan pula bahwa slogan "Dua anak cukup, laki-laki atau perempuan sama saja" yang digaungkan untuk memromosikan program KB ketika Haryono Suyono memimpin BKKBN harus dikumandangkan lagi. "Sebab slogan `mewujudkan keluarga berkualitas` yang digunakan dalam program KB saat ini terlalu luas sehingga kurang mengena pada sasaran yang sebenarnya hendak dituju," katanya. Berkenaan dengan hal itu Sugiri menjelaskan bahwa dia akan mengawali tuganya sebagai kepala BKKBN dengan memperbaiki strategi dan manajemen program KB di Tanah Air. "Tentunya itu akan disesuaikan dengan kondisi masalah yang ada di masing-masing daerah," katanya. Sugiri menambahkan, promosi dan strategi program KB tidak bisa disamaratakan di semua daerah karena setiap daerah punya kondisi masalah yang spesifik sehingga membutuhkan solusi yang spesifik pula.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006