Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia minati Tank Amfibi BMP 3F yang merupakan senjata andalan Rusia khusus bagi korp marinir yang dipamerkan di Indo-Defence Expo 2006 di Jakarta International Expo (JI Expo) Kemayoran. Ketertarikan Pemerintah Indonesia itu, diakui oleh Kepala Delegasi Rosoboronexport Jenderal Kolonel Nikolai M Dimidiuk setelah mengajak wartawan keliling stand milik Rusia sehari sebelum penutupan pameran Indo-Defence, di Jakarta, Jumat. "Indonesia menjajaki pesawat tempur Sukhoi, kapal selam jenis Non-Nuclear Submarine Kilo-class dan Tank Amfibi BMP 3F. Itu produk yang diutamakan," kata Nikolai dalam Bahasa Rusia yang diterjemahkan oleh ahli utama Rosoboronexport Varaksin Vadim. Dalam kesempatan itu, Nikolai banyak menyebutkan kehebatan Amfibi BMP 3F yang mampu melakukan manuver di dalam air, dapat menembak dari dalam air, memiliki kemampuan bergerak yang sangat cepat meski dalam tanjakan maupun turunan. Kelebihan lain, beratnya lebih ringan, mempunyai senjata kaliber 100 mm, kaliber 30 mm, saat menembak dapat menggunakan peluru biasa, rudal terkendali dan tidak terkendali, dapat berenang tujuh jam di laut, serta dapat keluar atau masuk kapal langsung ke laut. "Pada BMP 3F, kami menawarkan pelayanan khusus adanya lapisan anti karat, sehingga kedaraan tetap kuat meski berada di dalam air laut yang bergaram," ujarnya usai memperlihatkan demonstrasi BMP 3F yang ditanyangkan di stand. Nikolai menegaskan, Tank Amfibi BMP 3F buatan Rusia tersebut merupakan satu-satunya kendaraan yang terhebat dan tidak ada negara lain yang menandinginya, termasuk harga. Ia menegaskan, harga kendaraan Rusia dipastikan lebih murah dibandingkan buatan Amerika, Perancis, dan Jerman. "Kami pastikan, jika Indonesia membeli senjata ini, Indonesia akan diiri oleh negara tetangga. Korps Marinirnya tidak akan terkalahkan oleh pasukan negara-negara lain," katanya. Namun, saat ditanya wartawan apakah dana Rp50 juta dolar cukup untuk membeli 30 BMP 3F seperti yang pernah disampaikan Komandan Marinir Indonesia, Nikolai menjawab dengan singkat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006