Cilegon (ANTARA News) - Banjir di Kota Cilegon, Provinsi Banten, mulai surut sehingga warga bisa kembali ke pemukiman dan membersihkan rumah-rumah mereka dari lumpur dan sampah.

Kepala Satkorlak Penanggulangan Bencana Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) A Mafruh saat dihubungi Jumat mengatakan air telah surut sekitar 25-50 centimeter di sejumlah lokasi banjir.

"Kami berharap warga melakukan kebersihan lingkungan untuk menghindari serangan penyakit menular," katanya seraya menambahkan bahwa kemungkinan air terus menyusut jika sore dan malam hari tidak diguyur hujan.

Ia mengatakan, banjir yang melanda empat kecamatan itu terjadi sejak Kamis (1/1) akibat saluran drainase tidak berjalan lancar serta meluapnya sungai dan selokan akibat meningkatnya intensitas curah hujan.

Keempat kecamatan itu antara lain Kecamatan Ciwandan, Citangkil, Cibeber, dan Jombang. Daerah terparah terdampak banjir adalah Kecamatan Ciwandan, tepatnya Kelurahan Tegal Ratu, karena banjir menyebabkan putusnya jalan menuju kawasan Pantai Anyer.

"Kami minta warga tetap waspada karena curah hujan masih tinggi hingga pertengahan Januari 2015," ujarnya.

Ia menyebutkan, pemerintah daerah sudah memberikan bantuan kepada warga korban banjir untuk memenuhi kebutuhan makan warga.

Saat ini, pihaknya tidak menerima laporan adanya korban banjir yang mengalami kelaparan ataupun jatuhnya korban jiwa.

Mukri, warga Ciwandan Kota Cilegon mengaku dirinya merasa lega dengan surutnya air karena dapat segera membersihkan lumpur dan sampah yang terdapat di rumahnya.

Ia bersama anggota keluarganya terpaksa mengungsi ke tempat saudaranya akibat banjir pada pergantian malam tahun baru itu.

"Kami berharap banjir terus menyusut dan warga bisa kembali ke rumah masing-masing," katanya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015