Harbin (ANTARA News) - Korban jiwa akibat kebakaran di bagian timur-laut Tiongkok meningkat menjadi lima orang, saat dua mayat petugas pemadam yang hilang ditemukan, kata pemerintah lokal pada Sabtu.

Secara keseluruhan, lima petugas pemadam tewas dan sebanyak 14 orang lagi cedera dalam kebakaran satu gudang di Kota Harbin, di Provinsi Heilongjiang di bagian timur-laut Tiongkok, kata petugas pertolongan.

Usia korban tewas berkisar antara 18 dan 22 tahun.

Petugas pemadam tersebut tertimbun reruntuhan saat berusaha memadamkan si jago merah, yang melahap lantai tiga satu gudang pasar swalayan di pasar keramik Beifangnanxun pada 21.37 pada Jumat (2/1), dan menimbun petugas pemadam di lantai dua.

Semua 14 petugas pemadam yang cedera segera dibawa ke rumah sakit. Tiga di antara mereka berada dalam kondisi kritis.

Gudang itu adalah bagian dari bangunan permukiman 11 lantai. Lantai pertama sampai tiga digunakan sebagai gudang dan sisa delapan lantai adalah tempat tinggal.

Api mulai menyala pada pukul 13.14 waktu setempat pada Jumat, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam. Kebakaran itu dapat dipadamkan pada pukul 11.00 waktu setempat, Sabtu. Petugas permadam masih menyemprotkan air ke lokasi kebakaran untuk memadamkan api yang masih menyala.

Sebanyak 2.000 warga setempat di dekat gedung tersebut telah diungsikan ke permukiman sementara.

Departemen Urusan Masyarakat setempat telah mengirim 500 pakaian katun dan 1.000 selimut buat warga yang terpengaruh.

Pemerintah Kota Praja Harbin telah memerintahkan pemeriksaan semua tempat yang memiliki penduduk sangat padat.

Penyebab kebakaran itu masih diselidiki.

Kementerian Keamanan Masyarakat (MPS) telah mengirim ahli ke Harbin untuk operasi pertolongan bencana dan mendesak semua departemen pemadam agar melakukan pemeriksaan guna menghindari bahaya tersembunyi.

"Tempat dan daerah yang berpenduduk padat yang rentan kebakaran dan ledakan mesti diperiksa secara khusus," kata Yang Jianmin, pejabat di departemen pemadam MPS.

Pelatihan keselamatan kebakaran juga mesti dilakukan di tingkat madani, termasuk pelatihan menyelamatkan diri dan pertolongan diri, demikian AFP melaporkan.

(C003)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015