Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta mengusulkan tambahan kuota gas LPG bersubsidi (kemasan 3kg) sebesar 22 persen dari kuota 2014 guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang meningkat.

"Ada kecenderungan peningkatan permintaan LPG tiga kilogram dari masyarakat sehingga pada akhir tahun lalu kami usulkan tambahan kuota melalui Pemerintah DIY," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta Sri Harnani di Yogyakarta, Rabu.

Pada 2014, kuota LPG tiga kilogram di Kota Yogyakarta adalah sebanyak 18.684 tabung per hari, dan akan bertambah menjadi 22.794 tabung per hari apabila usulan tersebut disetujui.

Peningkatan konsumsi elpiji tiga kilogram tersebut, lanjut Sri Harnani, dimungkinkan terjadi karena adanya migrasi pengguna LPG 12 kilogram ke 3kg, terlebih karena harga LPG non subsidi harganya naik.

"Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, usulan penambahan kuota tersebut biasanya baru dijawab pada Maret. Besaran kenaikan pun bisa tidak sesuai dengan permintaan," katanya.

Pada 2014, Pemerintah Kota Yogyakarta mengusulkan tambahan kuota LPG 3 kg sebesar 17 persen namun hanya disetujui 15 persen.

Sedangkan mengenai ketersediaan dan harga LPG 3 kg di Yogyakarta, Sri Harnani mengaku pihaknya hanya melakukan pengawasan dari agen hingga pangkalan dan tidak sampai ke tingkat pengecer.

"Kami pun sudah kewalahan mengawasi seluruh agen dan pangkalan karena jumlahnya cukup banyak. Biasanya kami hanya mengambil sampel saja," katanya. Di Kota Yogyakarta tercatat ada 12 agen dan sekitar 600 pangkalan.

Upaya pencegahan jual beli LPG bersubsidi ke luar kota, lanjut Harnani, dilakukan dengan pemberian warna yang berbeda untuk setiap "seal" elpiji tiga kilogram.

"Sudah ada warna-warna tertentu untuk seal LPG yang dijual di Kota Yogyakarta dan kabupaten lain. Jatah LPG di Kota Yogyakarta tidak bisa dijual di kabupaten lain," katanya.

Mengenai harga LPG di tingkat pengecer yang bervariasi, Sri Harnani menyebut, Pemerintah DIY mewacanakan penetapan harga eceran tertinggi (HET) di tingkat pangkalan. Saat ini, hanya ada HET di tingkat agen yaitu Rp12.750 per tabung.

Sebelumnya, Kepala Bidang LPG 3 Kilogram Hiswana Migas DIY Iwan Setiawan mengatakan, konsumsi elpiji tiga kilogram di DIY meningkat sejak Desember 2014.

"Saat musim hujan, biasanya memang terjadi peningkatan konsumsi LPG 3 kilogram. Selain itu ada indikasi perpindahan pengguna LPG 12 kilogram ke tiga kilogram," katanya.

Hiswana Migas, lanjut dia, akan melakukan evaluasi mengenai kebutuhan LPG 3 kilogram di wilayah tersebut.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015