Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, B. Lynn Pascoe, mengatakan pengiriman pasukan perdamaian Indonesia ke Lebanon yang didukung pemerintahnya menunjukkan kerjasama yang baik kedua negara guna membawa "perdamaian" di wilayah itu. Pernyataan itu disampaikan Dubes Pascoe dalam siaran pers Kedutaan Besar AS di Jakarta yang diterima ANTARA, Minggu. Siaran pers itu menyebutkan Pemerintah AS menyediakan transportasi bagi pengiriman perlengkapan dan pasukan TNI setelah Gedung Putih menerima permohonan PBB untuk memberikan bantuan logistik bagi Pasukan Interim PBB di Lebanon (UNIFIL). Presiden George W. Bush kemudian menyalurkan bantuan sebesar 4,9 juta dolar A.S. di bulan September tahun ini untuk menyediakan transportasi bagi pengiriman pasukan perdamaian Indonesia di dalam mendukung misi pasukan perdamaian PBB di Lebanon itu. Bentuk bantuan transportasi AS kepada TNI adalah pengangkutan 129 anggota Tim Aju TNI ke Beirut dengan pesawat North American Airlines, pengangkutan sekitar 200 unit perlengkapan TNI oleh kapal USS Wilson, dan pengiriman rombongan utama pasukan TNI sebanyak 719 personel dari Jakarta ke Beirut dengan pesawat American Trans Airways. Rombongan utama Pasukan Perdamaian Indonesia yang bertolak dari Jakarta, Sabtu (25/11), tiba di Beirut pada 26 November. Sementara itu, Perwira Penerangan Satuan Tugas TNI Lebanon, Mayor Irawadi, sebelumnya menjelaskan bahwa pasukan induk TNI untuk OPP Libanon diberangkatkan ke negara terkoyak perang itu dalam tiga tahap sejak 23 hingga 25 November 2006. Ia mengemukakan pemberangkatan dalam tiga gelombang itu disesuaikan dengan daya tampung dan kesiapan daerah singgah di Beirut, ibukota Lebanon. Tentang penempatan Tim Aju, yang telah tiba di Lebanon, ia mengatakan mereka sudah bergabung dengan pasukan Spanyol di Pos 9-63 Aadeisse, yakni pos terluar, sekitar 500 meter dari wilayah Israel. "Pos itu bersifat tetap, sedangkan sebagai komando taktis, pasukan itu berada di daerah Attaitaiba (Pos 9-15)," katanya. "Semua berada di wilayah Lebanon Selatan. Demikian juga perlengkapan seluruh anggota TNI, yang tergabung dalam OPP (Operasi Pemelihara Perdamaian) Lebanon dan diangkut kapal USS Wilson, telah tiba di Nakura (Lebanon Selatan)," katanya. Wilayah selatan Lebanon porak-poranda akibat gempuran pasukan Israel dalam perang selama sebulan melawan pejuang Hizbullah. Israel melancarkan agresinya yang telah menimbulkan banyak korban jiwa di kalangan warga sipil Lebanon itu pada 12 Juli sebagai balasan atas penangkapan dua serdadunya oleh pejuang Hizbullah. Konflik berdarah itu berakhir setelah Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi No.1701 tentang gencatan senjata sejak 14 Agustus Pukul 12.00 WIB. (*)

Copyright © ANTARA 2006