Semarang (ANTARA News) - Sejumlah pebulutangkis Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum Kudus hengkang ke luar negeri, menyusul tak adanya tempat bagi mereka di Pelatnas Cipayung, Jakarta. Ketua PB Djarum Kudus, Edi Prayitno, ketika dihubungi dari Semarang, Senin, mengatakan selama tahun 2006 ini cukup banyak pebulutangkisnya yang pindah ke luar negeri. Dia menjelaskan setelah tidak mendapat tempat di pelatnas akhirnya mereka pindah ke luar negeri. "Di samping itu, kepindahan mereka ke luar negeri juga untuk masa depan atlet yang bersangkutan," katanya. Dia menyebutkan beberapa atletnya yang pindah ke luar negeri, seperti Roy Purnomo (pindah ke Peru), Agustinus Sartono (pindah ke Peru kemudian ke Swedia), Endra Kurniawan (ke Jerman), dan Rezandra (ke Jerman). Dikatakannya setelah usia mereka menginjak 22-23 tahun dan peluang masuk pelatnas tertutup, maka mereka memilih berkarier di negara lain. "Memang selama di luar negeri, ada yang sebagai pemain ada juga yang merangkap sebagai pemain dan pelatih, seperti Roy Purnomo," katanya menegaskan. Ketika ditanya apakah tidak ada upaya dari PB Djarum untuk menghalangi mereka, ia mengemukakan apabila pemain itu masih memiliki potensi di masa depan, tentunya akan dicegah mengingat peluang masuk pelatnas masih terbuka lebar. "Tetapi kalau dari sisi usia dan teknik sudah tidak bisa dikembangkan, kami tidak akan menghalangi mereka, karena mereka pindah ke luar negeri juga untuk penghidupan atlet yang bersangkutan," katanya. Di sisi lain, ia mengatakan, sejumlah pebulutangkis dari PB Djarum Kudus berpeluang untuk masuk pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Cipayung, Jakarta, tahun 2007, menyusul nilai yang dikumpulkan memenuhi syarat untuk ikut seleksi. Dia menyebutkan di nomor tunggal putra ada tiga pebulutangkis yang berpeluang, di antaranya Wisnu Hayam Nugroho dan Nugroho Andi, kemudian di tunggal putri juga ada tiga atlet, di antaranya adalah Silvina dan Maria. Kemudian di ganda putra, menurut dia, ada dua pasangan yang berpeluang, sedangkan di ganda putri ada satu pasangan. Dia menambahkan untuk masuk pelatnas di Cipayung tetap masih mengandalkan pada perolehan nilai yang dikumpulkan pebulutangkis yang bersangkutan selama kiprahnya pada even-even tingkat nasional, seperti Jakarta Open, SGS Open Bandung, Sirkuit Nasional Piala Sinar Mutiara Tegal, dan SNGG Open Surabaya. Kemudian, Kejuaraan Bulutangkis Aqua Master, Aqua Tropy, dan puncaknya adalah kejuaraan nasional (kejurnas) dan tahun 2006 ini digelar di Medan, Sumut, beberapa hari lalu. (*)

Copyright © ANTARA 2006