Ambon (ANTARA News) - Pemda Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku menegaskan tidak ada kerusakan serius akibat gempa berkekuatan 6,3 skala richter yang menguncang daerah itu Selasa pagi pukul 05.25 WIT.

"Saya telah mengarahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk berkoordinasi dengan para camat maupun kades/lurah, ternyata tidak ada kerusakan akibat guncangan gempa tersebut," kata Plt Sekda Kepulauan Aru, Arens Uniplaitta, ketika dihubungi dari Ambon, siang ini.

Hanya saja, dia mengakui, guncangan terasa cukup kuat sehingga warga, terutama di Kota Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru, berlarian keluar rumah.

Mereka berhamburan keluar rumah dan mencari tempat lapang dan dataran yang lebih tinggi untuk menyelamatkan diri.

"Syukurlah aktivitas masyarakat tetap normal. BPBD Kepulauan Aru juga berkoordinasi dengan Stasiun Geofikasi maupun BMKG yang memantau kemungkinan terjadi gempa susulan," kata Arens.

Lokasi pusat gempa berada di 5,57 Lintang Selatan dan 133,80 Bujur Timur, dalam kedalaman 10km, berjarak 104 km baratlaut Kepulauan Aru, yang secara geografis letaknya berbatasan dengan Australia.

Gempa ini dipastikan tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.

Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah rawan gempa dan tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng besar, yakni Pasifik, Indo Australia, dan Eurasia.

Lempeng Indo Australia yang masuk ke bawah lempeng Eurasia bertemu dengan Lempeng Pasifik, sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan.

Pewarta: Alex Sariwating
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015