Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Selasa pagi ditutup turun tajam, menyusul aksi profit-taking (ambil untung) setelah indeks berada pada level tertingginya. IHSG sesi pagi ditutup turun 25,604 poin atau 1,48 persen menjadi 1.703,329, sedangkan indeks LQ45 melemah 6,731 poin atau 1,77 persen ke posisi 372,678. Transaksi yang terjadi mencapai 602,955 juta saham dengan nilai Rp471,505 miliar. Saham yang mengalami penurunan sebanyak 101 dibanding yang naik 23 dan 44 stagnan. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, dalam Market Review & Prediction, Selasa, mengatakan bahwa IHSG telah berada pada level yang makin berisiko untuk mengalami koreksi yang serius. Mereka juga mengungkapkan bahwa anjloknya indeks Dow Jones hingga 158 poin semalam bisa menjadi pemicu koreksi IHSG Selasa ini ini. Wall Street begitu khawatir perekonomian mereka tidak mampu 'soft landing' akibat berlanjutnya depresiasi dollar (terutama atas Euro) dan melemahnya belanja konsumen Amerika, tambahnya. Pada perdagangan Selasa pagi ini, penurunan indeks dipimpin oleh anjloknya sebagian besar saham-saham unggulan seperti Telkom (TLKM), Bank Mandiri (BMRI), Bank BCA (BBCA), Indosat (ISAT) dan Astra Internasional (ASII). TLKM terkoreksi Rp200 menjadi Rp9.800, BMRI melemah Rp25 ke posisi Rp2.700, BBCA anjlok Rp250 di harga Rp5.200, ISAT turun Rp100 ke level Rp5.650 dan ASII terjun Rp650 di posisi Rp15.600. (*)

Copyright © ANTARA 2006