Jakarta (ANTARA News) - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri menyampaikan rencana pemerintah menekan jumlah penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri sebagai pekerja domestik atau penata laksana rumah tangga (PLRT) hingga titik nol (Zero PLRT) pada 2017.

"Secara bertahap kita tekan terus penempatan TKI PLRT ke luar negeri dengan memperbanyak TKI yang bekerja di sektor formal. Selain itu, kita mengarahkan pekerjaan rumah tangga kepada jabatan tertentu berdasarkan kompetensi kerja khusus," kata Menaker dalam rapar kerja dengan Komisi IX DPR RI bersama Kepala BNP2TKI Nusron Wahid di Jakarta, Kamis.

Rapat kerja perdana yang dipimpin Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf itu membahas program kerja 2014 dan Kebijakan Rencana Program 2015 dan peta jalan penyelesaian masalah TKI di luar negeri.

Menaker menyampaikan peralihan posisi kerja TKI PLRT akan dilakukan dengan meningkatkan kualitas calon TKI agar menguasai keterampilan dan kompetensi kerja sehingga bisa menduduki jabatan profesi tertentu yang lebih spesifik saat bekerja di luar negeri.

"Secara bertahap sampai tahun 2017 kita akan mengganti penempatan TKI PLRT dengan jabatan kerja sesuai kompetensi yaitu caregiver (pengurus jompo), care worker (pengurus rumah tangga), babysitter ( pengasuh bayi/anak), cook (juru masak), gardener (tukang kebun) dan driver (supir)," kata Hanif.

Untuk mempercepat peralihan status kerja dari TKI PLRT menjadi TKI berdasarkan jabatan tertentu itu, maka setiap jabatan TKI akan melekat pada visa kerja sehingga dapat secara otomatis dimasukkan dalam kontrak kerja antara pengguna dan TKI yang bersangkutan.

"Jadi pilihannya adalah harus ada pengakuan kerja berdasarkan jabatan dan profesi. Negara-negara penempatan harus mengakui sebagai pekerja dengan jabatan dan profesi tertentu dengan memiliki hak-hak normatif seperti hak jam kerja, hak libur, hak pendapatan sesuai standar minimal, standar upah atau asuransi jaminan sosial seperti pekerja formal lainnya," kata Hanif.

Untuk mewujudkan hal tersebut, kualitas dan keterampilan kerja para calon TKI terus ditingkatkan dengan memberdayakan Balai Latihan Kerja (BLK).

"Secara bertahap pada tahun 2017 para TKI itu terus dilatih agar menjadi TKI terampil yang menguasai keahlian keterampilan kerja seuai dengan jabatan dan profesinya," kata Hanif.

Raker yang dimulai pukul 10.00 WIB tersebut terus berlangsung hingga malam hari dengan dua kali skors yaitu pukul 13.30 WIB dan 19.00 WIB untuk mendengarkan jawaban Menaker dan Kepala BNP2TKI atas pertanyaan-pertanyaan anggota DPR.

Pewarta: Arie Novarina
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015