Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan ekspor Indonesia pada akhir tahun 2006 mencapai kisaran 97 miliar dolar AS, setelah berhasil mencatat capaian 82,207 miliar dolar AS pada Oktober 2006. "Kalau masing-masing 8 miliar dolar AS dalam 2 bulan terakhir, paling tidak kita bisa mencapai sekitar 97 miliar dolar AS," kata Kepala BPS, Rusman Heriawan di Jakarta, Jumat. Pada Oktober 2006, ekspor Indonesia tercatat sebesar 8,716 miliar dolar AS, dan pada September 2006 tercatat sebesar 8,782 miliar dolar AS. Dia mengusulkan ada beberapa komoditi ekspor yang bisa diandalkan untuk mencapai angka tersebut, yaitu yaitu produk-produk yang berbasis sumber daya alam seperti komoditas CPO, tembaga, biji kerak dan logam, bahan bakar mineral (batubara), serta karet dan barang dari karet. Dari Januari-Oktober 2006, produk karet dan bahan karet mencatat kenaikan sebesar 1,9 miliar dolar AS dibanding periode sebelumnya, bahan bakar mineral 1,7 miliar dolar AS, biji kerak dan abu logam 0,96 miliar dolar AS serta tembaga naik 0,7 miliar "Mereka terus menjadi andalan kita dalam dua bulan terakhir," katanya Dalam kesempatan itu, BPS juga mengumumkan angka ekspor Indonesia periode Januari-Oktober sebesar 82,21 miliar dolar AS dan impor 50,21 miliar dolar AS sehingga terdapat surplus 32 miliar dolar AS Sedangkan angka ekspor pada Oktober sendiri tercatat 8,72 miliar dolar AS dan impor 4,49 miliar dolar AS, yang artinya penurunan dari bulan sebelumnya masing-masing 8,78 miliar dolar AS dan 5,66 miliar dolar AS. Untuk surplus perdagangan selama Januari-Oktober 2006, Indonesia mencatat surplus perdagangan terbesar dengan Amerika Serikat sebesar 5,59 miliar dolar AS, Jepang sebesar 5,31 miliar dolar AS, dan Singapura sebesar 3,40 miliar dolar AS.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006