Cilegon (ANTARA News) - Sebanyak 183 dari 704 jemaah Calon Haji (Calhaj) asal Kota Cilegon yang akan ke Kota Suci Mekah dinyatakan beresiko tinggi terhadap kondisi badannya, atau rentan terhadap serangan penyakit selama beribadah Haji. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, jemaah sebanyak itu mudah terkena penyakit, kata Kepala Kandepag Kota Cilegon Drs H Afini Murtado di Cilegon, Jumat. "Ada dua jemaah calon haji yang ditunda keberangkatannya, dengan alasan kondisi kesehatannya yang tidak mendukung. Kita tidak mau ambil resiko sehingga dua orang tidak diberi izin untuk berangkat," katanya. Kandepag, kata Murtado, menekankan kepada setiap Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) untuk selalu melakukan pengawasan terhadap para jemaah haji yang mempunyai Resti tersebut. Mengenai keberangkatan Calhaj sebanyak 704 orang itu, dibagi dua kali pemberangkatan, yaitu 455 jemaah haji menempati Kloter 14 akan diberangkatkan menuju Pondok Gede sebelum bertolak ke Tanah Suci Mekah pada Hari Senin (4/12) mendatang. Sedangkan keberangkatan kedua yang menempati Kloter 35 dengan jumlah jemaah 249 orang diberangkatkan pada 17 Desember 2006 mendatang, rencananya jemaah haji pertama akan dilepas oleh Walikota Tb Aat Syafa`at di Kantor Pemkot Cilegon pukul 06.00 WIB. Kandepag Kota Cilegon sudah mempersiapkan segala akomodasi sarana dan prasarana untuk mengangkut semua perlengkapan jemaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci tersebut. Menurut Afini, dinas terkait di Kota Cilegonpun sudah melakukan koordinasi pada saat pemberangkatan jemaah haji nanti, antara lain Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Kesehatan (Dinkes), serta empat Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yakni KBIH Mandiri, Al-Falah, KTI dan Al-Madaniayah. Pada saat pemberangkatan jemaah haji nanti, Kandepag Kota Cilegon sudah mempersiapkan 11 unit kendaraan bus, empat unit kendaraan truk Dalmas Polres Kota Cilegon untuk mengantarkan akomodasi jemaah haji. Selain itu, dari Dinkes Kota Cilegon mempersiapkan tim dokter kesehatan sebanyak satu dokter, tiga perawat, satu unit kendaraan ambulans dan satu supir yang khusus mengoperasikan ambulans, jika ada jemaah haji yang mendadak sakit sebelum pergi ke Tanah Suci.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006