Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia akan menggelar pertemuan bilateral dengan Pemerintah Malaysia dalam kesempatan kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Malaysia, Jumat.

Informasi yang dihimpun di Kuala Lumpur, Jumat menyebutkan sebelum pertemuan bilateral itu, Presiden Joko Widodo akan mengadakan pertemuan terbatas dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak di Putrajaya sekitar pukul 09.00 waktu setempat.

Setelah itu diagendakan pertemuan bilateral Pemerintah RI dengan Malaysia yang dipimpin PM Najib Razak sekitar pukul 10.00 waktu setempat.

Kedua pemerintah akan memberikan pernyataan pers bersama sekitar pukul 11.20 waktu setempat. Acara dilanjutkan dengan jamuan makan siang dan shalat Jumat.

Pada sore harinya Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungan ke industri otomotif Malaysia sekitar pukul 15.00 waktu setempat.

Presiden Joko Widodo juga menyempatkan bertemu dengan masyarakat Indonesia di KBRI Kuala Lumpur sekitar pukul 17.00 waktu setempat.

Sebelumnya Menlu Retno Marsudi menyatakan bahwa pada 2015 Malaysia merupakan Ketua ASEAN. Dalam pertemuan bilateral itu akan banyak yang dibicarakan mengenai peningkatan hubungan persahabatan dan kerja sama.

Menurut dia, selain investasi dan pariwisata, juga akan ada peningkatan kerja sama dalam bidang perdagangan dan ketenagakerjaan.

"Nanti kita lihat pembicaraan dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, di bidang pariwisata saat ini jumlah wisman dari Malaysia mencapai sekitar satu juta orang tiap tahun," katanya.

Menlu juga menjelaskan Malaysia sebagai Ketua ASEAN akan memegang peran penting dalam memajukan kawasan itu.

"Bagi Indonesia sendiri, Malaysia merupakan negara ASEAN yang paling dekat secara geografis, jadi kita perlu mempereat hubungan dua bangsa serumpun ini," katanya.

Selain Menlu pejabat Pemerintah Indonesia yang ikut dalam kunjungan Presiden Joko Widodo antara lain Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menaker Hanif Dhakiri, Mendag Rahmat Gobel, Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Nusron Wahid.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015