Bandung, (ANTARA News) - Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar mengharapkan Rancangan Undang Undang (RUU) tentang persampahan yang sedang dibahas di Komisi VII DPR RI segera dibahas agar bisa cepat diundangkan. "Saya berkeinginan RUU persampahan itu selesai dalam waktu enam bulan atau paling tidak satu atau dua kali sidang peripurna lagi," katanya dalam acara pencanangan program 3R ("reduce, reused, recycle") yang juga di hadiri Walikota Bandung Dada Rosada, Sekda Jabar Lex Laksamana di Pasar Ciroyom, Bandung, Sabtu (9/12). Menurut dia, RUU persampahan itu cukup mendesak, pasalnya jika tidak segera diselesaikan, maka tanggung jawab kepala daerah dan masyarakat dalam masalah sampah menjadi tidak jelas karena juga terdapat kerancuan-kerancuan dalam pelaksanaan penanganan sampah di Indonesia. Dikatakannya, yang terpenting dari RUU itu adalah kedudukan tanggung jawab dan tugas dari masing-masing pemerintah daerah, pemerintah pusat dalam menangani persampahan di daerah setempat . "RUU berisi tentang perbedaan tugas, penempatan dimana pemerintah pusat, pemda dan masyarakat dalam menangani sampah dan RUU itu juga mengatur masalah pelanggaran," katanya. Dalam kesempatan itu, Rachmat juga mencanangkan pelaksanaan program 3R atau "reduce, reused, recycle" sampah di Pasar Ciroyom, Bandung. "Saya berharap program ini akan menjadi kesempatan emas bagi Bandung menjadi pionir pengelolaan sampah yang dapat dicontoh secara nasional," katanya. Dalam program 3R pengelolaan sampah Kota Bandung, tim adhoc nasional yang beranggotakan tim daerah (Pemerintahan Kota Bandung, Cimahi, Pemerintahan Kabupaten Bandung, Pemerintahan Provinsi Jabar dan kalangan akademisi) dan tim pusat (Kementeriaan PPN/Kepala Bappenas, Departemen Pekerjaan Umum, Kementerian Lingkungan Hidup, dan Kementerian ristek) akan menyusun program hingga tahun 2015. Untuk jangka pendek 2006-2007, penanganan utama adalah sosialisasi 3R, dengan mengoptimalkan pengangkutan sampah, dan revitalisasi TPA (tempat pembuangan akhir) sampah Sarimukti. Sementara tahap jangka menengah sampai 2009, pemerintah menargetkan program 3R dapat dilakukan di 30 persen wilayah Kota Bandung, pembangunan TPA regional, dan pengembangan pupuk organik. Sedangkan untuk jangka panjang, tim menargetkan program 3R diterapkan pada 70 persen kawasan Kota Bandung dan melaksanakan proyek percontohan "waste to energy" (sampah yang diolah menjadi energi). Sementara itu Walikota Bandung Dada Rosada mengatakan pihaknya berencana membuat pengolahan sampah dari hasil pilahan sampah. "Saya berharap program 3R bisa menjadi transisi industrialisasi pengolahan sampah di Bandung supaya kejadian 41 hari darurat sampah di Bandung, tidak berulang," katanya.(*)

Copyright © ANTARA 2006