Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta pada Rabu melemah lagi menyusul ekspektasi pasar bahwa bank sentral Amerika Serikat (the Fed) akan menaikkan suku bunga setelah indikator ekonomi membaik.

Rupiah pada Rabu sore ditransaksikan melemah 135 poin ke posisi 13.218 per dolar AS dari posisi sebelumnya 13.083 per dolar AS.

Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova mengatakan bahwa sentimen kemungkinan the Fed menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan, terus membayangi pergerakan rupiah.

Apalagi, lanjut dia, munculnya ekspektasi di pasar mengenai Bank Indonesia akan memangkas suku bunga acuan (BI Rate) menambah sentimen negatif bagi rupiah.

Pemangkasan BI Rate akan mendorong investor asing jangka pendek mengambil posisi aman dengan mengalihkan aset mata uangnya dalam bentuk dolar AS.

"Ekspektasi BI Rate yang turun, sementara the Fed menaikan suku bunga maka aset dalam bentuk dolar AS akan terlihat lebih menarik," ujarnya.

Ia memperkirakan bawha gejolak mata uang rupiah dapat terjadi hingga the Fed benar-benar merealisasikan kenaikan suku bunganya, namun setelah itu mata uang domestik berpotensi kembali normal seiring dengan fundamental ekonomi Indonesia.

Saat ini, menurut dia, fundamental ekonomi domestik masih cukup baik sehingga asumsi makro 2015 yang ditargetkan pemerintah masih dapat dicapai. Asumsi makro dalam APBN-P 2015 telah disahkan melalui sidang paripurna di antaranya pertumbuhan ekonomi 5,7 persen, laju inflasi 5,0 persen dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS Rp12.500.

"Yang dapat menopang rupiah dalam jangka menengah-panjang yakni fundamental ekonomi domestik," katanya.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan bahwa nilai tukar rupiah melemah bersama-sama dengan mata uang negara lain di Asia seiring dengan harapan kenaikan suku bunga AS yang memicu kekhawatiran minimnya likuiditas dolar AS yang selama ini menopang performa pasar keuangan dunia.

"Sejauh ini juga belum ada kebijakan nyata yang akan diambil dalam waktu dekat," katanya.

Menurut kurs tengah Bank Indonesia, rupiah hari ini berada pada 13.164 per dolar AS, melemah dari posisi penutupan hari sebelumnya 13.059 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015