Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia (Garuda) mengungkapkan penumpang pesawat udara yang diangkut BUMN Penerbangan ini terus meningkat, khususnya setelah isu SARS mereda sejak 2004. "Setelah isu SARS 2004, penumpang Garuda di rute Indonesia-Hongkong pp terus meningkat," kata Kepala Komunikasi Perusahaan Garuda, Pujobroto, di Jakarta, Senin. Dicontohkannya, jika pada 2003 hanya sekitar 480.000 penumpang, tahun berikutnya meningkat menjadi 650.000 orang dan 2005 menjadi 750.000 orang. Bahkan, kata Pujobroto, Garuda saat ini menempati posisi kedua terbesar sebagai maskapai pengangkut penumpang dari Hongkong ke Indonesia melalui Bandara Chek Lap Kok, Hongkong. Selama ini, tambah Pujobroto, Garuda melayani penerbangan ke Hongkong dari Jakarta sebanyak tujuh kali per minggu menggunakan pesawat A-330. Pada kesempatan itu, Pujobroto mengatakan, pada 7-9 Desember lalu, perwakilan Garuda Indonesia di Hongkong menyelenggarakan educational tours dalam hal penanganan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Hongkong untuk mempelajari penanganan TKI di Bandara Soekarno-Hatta. "Kegiatan diikuti 19 peserta dari pihak terkait di Hongkong mulai dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hongkong, Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia di Hongkong, media berbahasa Indonesia terbitan Hongkong, dan lain-lain," demikian Pujobroto. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006