Manado (ANTARA News) - Harga jual beras di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), terus merangkak naik, padahal stok kebutuhan pokok tersebut di Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Utara (Sulut) masih 36.245 ton. Pantauan ANTARA News di Pasar Pinasungkulan dan Bersehati Manado, Selasa, harga eceran beras IR, PL dan KS rata-rata Rp5.000, per Kilogram (Kg) mengalami kenaikan 5,2 persen dibandingkan harga pekan lalu hanya Rp4.750,/kg. "Beras Superwin paling banyak dibeli masyarakat Manado, untuk Superwin Lokal Rp6.000, per Kg naik dibandingkan pekan lalu Rp5.500, per kg, sedangkan yang berasal dari daerah lain Rp6.500, dari sebelumnya hanya Rp5.800, per kg," kata Ahmad, pedagang beras di Pasar Pinasungkulan Manado. Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Divre Sulut, Noldy Tumigolung mengatakan, dengan stok sebanyak itu maka kapanpun siap laksanakan operasi pasar guna stabilisasi, tetapi semuanya tergantung permohonan pemerintah daerah kepada Menteri Perdagangan (Mendag). Hingga saat ini yang sudah ajukan permohonan baru Kabupaten Sangihe dan Talaud, daerah lainnya belum ada respon sama sekali, kata Noldy, sambil menambahkan Perum Bulog siap salurkan bila sudah ada perintah Menteri Perdagangan. Beras Bulog sebanyak 36.245 ton tersebut, masing-masing tersimpan di Gudang Madidir Bitung 27.365 ton, Gudang Sub Divre Gorontalo dan Talumolo 3.553 ton, Gudang Sub Divre Bolaang Mongondow 2.244 ton dan gudang sub Divre Tahuna masing-masing Tahuna 1.907 ton, Lirung 336 ton, Beo 490 ton dan Siau 346 ton. "Dengan jumlah tersebut bila digunakan untuk kebutuhan kelompok anggaran saja, yakni TNI/POLRI 75,5 ton dan Raskin 1934,6 ton per bulan, maka mampu penuhi kebutuhan selama 18 bulan ke depan," kata Noldy. Persediaan beras itu berasal dari daerah di Sulut 463 ton, Sulawesi Selatan 0,33 ton dan beras impor Vietnam 35.884 ton. Kepala Sub Dinas Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Sulut, Janny Rembet, mengatakan, harga jual beras Operasi Pasar Murni franco gudang Bulog ditetapkan Rp4.275, per kg, untuk disuplai ke daerah tinggal ditambahkan biaya angkut besarnya sesuai jarak gudang dengan titik suplai.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006