Jambi (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan akan menyurvei lokasi di mana jalur kereta api Trans Sumatera akan dibangun, sebelum tim pembebasan lahan di Jambi bekerja.

Gubernur Jambi Hasan Basri Agus mengatakan, saat ini tim pembebasan lahan jalur rel kereta api sudah dibentuk, namun tim ini belum bekerja karena masih menunggu petunjuk pusat.

"Tim sudah dibentuk, namanya tim pengkajian pembebasan tanah. Memang saat ini belum jalan karena masih menunggu pusat, tim pusat akan terlebih dahulu turun ke lokasi dan survei," kata Hasan Basri di Jambi, Selasa.

Gubernur mengungkapkan, masterplan pembangunan jalur kereta api disiapkan oleh pusat, untuk itu perlu pengkajian dan penelitian mendalam dari Kementerian Perhubungan.

"Kalau harapan pak Menteri Perhubungan, bulan Mei nanti sudah mulai ada penjajajakan atau sudah ada tim yang turun ke lapangan untuk survei lokasi. Nanti akan diketahui berapa luasan yang dibutuhkan dan tanah-tanah siapa saja yang akan diganti. Nah itu nanti kita yang mengerjakan," ungkapnya.

Gubernur menambahkan, jalur yang sebelumnya ditetapkan tidak akan berubah, arahnya mulai dari batas Jambi dengan Provinsi Riau dan Jambi dengan Provinsi Sumatera Selatan dan tetap melewati kota Jambi.

Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jambi, Fauzi Ansori, menjelaskan, lahan yang akan dibebaskan di Jambi sekitar 200 kilometer, Pemprov juga diminta untuk melakukan studi Amdal.

"Tim pembebasan lahan rel kereta api trans Sumatera harus bekerja cepat. Kementerian Perhubungan hanya memberi waktu pembebasan lahan selama 374 hari sejak MoU ditandatangani 27 Januari lalu," kata Fauzi.

Untuk anggaran studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), Pemerintah pusat meminta menggunakan dana APBD. Sementara biaya pembebasan lahan dan pembuatan jalur rel kereta api ditanggung pusat.

Fauzi tidak menyebut berapa anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan studi Amdal itu. Namun Pemprov Jambi akan menganggarkannya di APBD Perubahan 2015 nanti, sebab saat ini pihaknya masih melakukan pra desain.

Dia mengungkapkan, berdasarkan arahan dari Kementerian Perhubungan ketika MoU, Provinsi yang sudah menyelesaikan pembebasan lahannya, pembangunan jalur akan langsung dikerjakan.

"Ini memang multiyears, tapi siapa yang selesai pembebasan lahannya, Provinsi itu yang didahulukan. Untuk anggaran Amdal kita siapkan di APBDP," ujarnya.

Untuk rencana stasiun utama, lanjutnya, Pemprov merencanakan dibangun di Talang Gulo, Pal 10 Kotabaru Jambi. Selain itu Pemprov juga berencana akan membangun stasiun-stasiun kecil di beberapa titik.

Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015