Jakarta (ANTARA News) - Guru Besar UI dan anggota Komnas Perempuan yang baru saja purna tugas itu mengatakan dirinya sering diprotes mahasiswanya yang sedang skripsi karena kegiatannya sebagai anggota komisi yang memperjuangkan perempuan. "Saya seringkali diprotes karena sering tidak ada di kampus akibat aktivitas saya," kata Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia 1996-2002 memberikan komentar dalam acara pertanggungjawaban publik Komnas Perempuan di Jakarta, kemarin. Menurut anggota Komnas Perempuan tahun 2003-2006 yang baru saja "lengser keprabon" tersebut meskipun ia telah bekerja keras di Komnas Perempuan namun ia merasa kalah bila dibandingkan dengan aktivis Komnas perempuan yang lain. "Saya tak habis pikir para aktivis ini sangat luar biasa bila bekerja, bila belum `jatuh` mereka tak akan berhenti bekerja," kata Wakil Ketua Komnas Ham tahun 1999-2002 tersebut. Sebagai orang tua kata Ketua Asosiasi Psikologi tersebut ia tak mampu mengikuti pola kerja para kativis itu. "Kalau saya bekerja maka ada batas jam untuk berhenti, sedangkan teman-teman sepertinya 24 jam kurang, tapi saya sarankan agar tidak bekerja seperti itu karena akan merusak kesehatan," kata Pendiri Pusat Kajian Wanita Universitas Indonesia itu disambut derai tawa para hadirin.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006