Jakarta (ANTARA News) - Orang Belanda disebut-sebut memiliki tinggi tubuh yang di atas kebanyakan manusia di Bumi dan kini Belanda mengklaim terjadi peningkatan rata-rata tinggi badan terutama kaum lelakinya dari 163 cm pada awal abad 19, menjadi sekitar 184 cm pada akhir abad 20.

"Dari rekor data, tinggi badan rata-rata dewasa muda tahun 1980-an sekitar 163 cm, lalu menjadi 1984 pada akhir abad 20-an. Itu sangat spektakuler," ujar Dr. Martine Alles, Direktur Pengembangan Fisiologi dan Nutrisi, Danone, Belanda, di Jakarta, Jumat.

Menurut Martine, gizi yang cukup dan kesehatan anak-anak yang baik, menjadi kontributor utama pertumbuhan tinggi badan ini.

"Nutrisi membaik dan faktor kesehatan membaik," kata Martine.

Gizi cukup di antaranya mencakup karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, sejumlah zat semisal asam lemak esensial seperti omega-3 dan 6, kolin, zat besi, kalsium, fosfor dan zink.

Di samping itu, berkurangnya jumlah anggota keluarga dari yang semula enam hingga tujuh anak, menjadi satu atau dua saudara anak, menjadi faktor pendukung lainnya.

"Berkurangnya jumlah saudara meningkatkan ketersediaan makanan," kata dia.

Kemudian, tren konsumsi susu sejak 1930-an turut memberikan dampak positif bagi pertumbuhan tinggi terutama kaum laki-laki di Belanda.

"Tren dimulai dari Inggris sekitar tahun 1930-an. Konsumsi susu berdampak positif bagi pertumbuhan tinggi badan. Tren ini berlanjut pada tahun 1977," kata dia.

Martine mengungkapkan, konsumsi susu dan produk susu di Belanda tergolong tinggi, yakni sekitar 300-500 mililiter per hari.

"Susu kaya protein, membantu meningkatkan kualitas gizi anak. Anak-anak di Belanda mengkonsumsi susu sekitar 300-500 mililiter. Tetapi hati-hati, ini juga termasuk makanan yang mengandung susu, semisal keju," demikian Martine.



Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015