Jakarta (ANTARA News) - Departemen Keuangan optimis pertumbuhan ekonomi pada tahun 2007 akan lebih baik daripada pertumbuhan ekonomi 2006 didasarkan kepada perbaikan fundamental ekonomi yang terus terjadi mulai kuartal III 2006. "Dengan berbagai perbaikan fundamental ekonomi yang terjadi, pertumbuhan di triwulan IV 2006 (year on year) diperkirakan akan lebih baik dibanding triwulan III 2006. Gejala ini diperkirakan akan terus berlanjut tahun 2007 dengan berbagai upaya perbaikan iklim investasi dan pembangunan infrastruktur yang telah dimulai sejak kuartal III 2006," kata Pejabat Kepala Badan Kebijakan Fiskal Depkeu, Anggito Abimanyu di Jakarta, Rabu. Anggito menyebutkan, Depkeu melakukan pemantauan dini perekonomian Indonesia tentang situasi ekonomi makro menggunakan berbagai leading indicators seperti inflasi, suku bunga, imbal hasil dan perdagangan obligasi, perdagangan saham, investasi, dan perkembangan sektor riil yang dideteksi dari penerimaan pajak serta arus ekspor impor. "Indikator-indikator itu menunjukkan adanya perbaikan stabilitas ekonomi makro dan peningkatan aktivitas ekonomi," katanya. Investasi swasta memang belum menunjukkan perbaikan berarti, namun impor barang modal yang merupakan indikator investasi sudah mulai meningkat. Hal itu tercermin dari mulai meningkatnya impor barang modal untuk mesin dan perlengkapannya, industri logam dasar, serta industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia. Dengan gambaran itu, diharapkan pertumbuhan investasi akan lebih tinggi dalam triwulan terakhir 2006. Menurut Anggito, pertumbuhan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) riil mengalami peningkatan dari 0,07 persen (per Oktober 2006) menjadi 12,3 persen (per November 2006). Beberapa indikator seperti penjualan semen juga menunjukkan peningkatan. Sementara konsumsi listrik, walaupun sedikit melambat pada November 2006, tetapi relatif lebih tinggi dibanding tahun 2005. Kinerja sektoral dalam beberapa industri manufaktur, lanjutnya, juga sudah mulai menunjukkan gejala perbaikan. Hal itu tercermin dari meningkatnya pertumbuhan PPN dan Pajak Penghasilan (PPh) untuk beberapa sektor industri seperti industri makanan dan minuman yang mulai meningkat sejak September 2006. "Industri pakaian jadi, elektronik dan logam dasar juga mulai meningkat dalam bulan November 2006," kata Anggito. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006