Jakarta (ANTARA News) - Pegiat Divisi Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Fika Komara, menilai kelompok radikal yang menamakan diri Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS/ISIS) telah mencoreng wajah Islam dan kaum Muslimin dengan aksi kekerasan yang dipertontonkan.

"Apa yang disampaikan ISIS itu juga bukan sistem Khilafah," kata dia, di Jakarta, Kamis. HTI akan menggelar konferensi tentang Islam dan syariah Islam, di Bogor, dalam waktu dekat

Bagi dia, sepak terjang kelompok NIIS/ISIS pun tidak sejalan dengan nilai-nilai ajaran Islam dan bahkan telah mencoreng sistem agama yang dianut lebih dari 2 miliar orang itu.

Menurut dia, syariah Islam sengaja digambarkan media-media sekuler sebagai "musuh perempuan" dengan merujuk pada praktik, misalnya, yang ada di Provinsi Aceh.

Dalam merespons tantangan ini, sejumlah tokoh Islam justru defensif dan apologetik, padahal sikap semacam ini tidak produktif dalam upaya menjelaskan masalah ini secara benar, katanya.

"Inilah yang hendak kami ungkap dalam konferensi ini dengan harapan ada pandangan yang benar tentang syariah Islam, dan ada model solusi yang utuh atas masalah-masalah perempuan," katanya.

Kegiatan yang dilangsungkan secara serentak di Indonesia (Bogor), Palestina, Turki, Tunisia, dan Inggris via telekonferensi itu menghadirkan pembicara dari masing-masing negara.

Dia mewakili Hizbut Tahrir Indonesia sebagai pembicara dalam acara yang dijadwalkan berlangsung dari pukul 14.30 hingga 22.00 WIB itu.

Pewarta: Rahmad Nasution
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015