Padang (ANTARA News) - Para Jamaah calon haji Embarkasi Padang, Sumbar, yang pecandu rokok, sebagian besar membawa bekal rokok untuk memenuhi kebiasaannya itu selama berada di tanah suci. Pantauan ANTARA di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Ketaping, Padang Pariaman, Sabtu, menemukan sejumlah jamaah yang mengaku membawa bekal rokok kretek maupun filter untuk dihisap selama berada di tanah suci. "Saya memang membawa rokok sedikitnya dua slop (isi 20 bungkus) untuk persedian selama menjalan ibadah haji di Makkah nanti," ujar Chun Masido (48) calon haji asal Bukittinggi. Stok rokok itu, menurut dia, karena khawatir di Makkah tidak ditemukan jenis yang disukainya. Stok rokok yang dibawa tersebut hanya secukupnya, karena kalau berlebihan nantinya diangkap berdagang oleh petugas imigrasi. "Sulit menghentikan merokok karena telah terbiasa selama ini, akhirnya pergi naik haji dibawa juga," ujarnya. Chun Masido, berangkat naik haji bukan biaya pribadi, tetapi atas biaya dari media cetak harian Singgalang tempat dia berkerja. "Saya bersyukur kepada Allah SWT, bisa naik haji dengan biaya gratis, dan terima kasih kepada perusahan," katanya. Sebelumnya, Kepala Bidang Kesehatan Embarkasi Padang, Dr Karsudi, mengatakan, calon haji tidak ada ketentuan larangan membawa persedian rokok pergi ke Makkah, namun untuk hanya untuk dihisap calon haji. Jika calon haji yang pecandu rokok membawa stoknya lebih dari ketentuan dan untuk berdagang di sana, jelas akan disita pihak imigrasi. "Berdasarkan ketentuan, calon haji boleh membawa rokok sebanyak 250 batang (dihisap sendiri, red), namun dipisahkan dari kotaknya, artinya dibungkus dengan plastik," katanya. Namun, jemaah sampai di Makkah sulit juga untuk merokok karena di sana semua ruangan ber AC, jika dipaksakan akibatnya akan diderita calon haji yang tidak merokok dipenginapan tersebut. Selain itu, untuk diluar penginapan jemaah tidak dibenarkan merokok, sebaiknya bagi pecandu rokok tidak usah saja membawa stok. "Mudah-mudahan selama menjalan tahapan haji bisa berhenti merokok dan kondisi kesehatan juga bisa terjaga," ujar Karsudi.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006