Jakarta (ANTARA News),/b> - Pemerintah mempersiapkan operasi pasar (OP) beras di seluruh tamah air untuk mengendalikan harga beras yang selama dua pekan terakhir mencapai sekitar Rp5.000 per kg di beberapa daerah. "Untuk titik-titik yang sudah OP, harga turun. Kita akan tingkatkan titik-titik itu (jumlahnya--red) di seluruh Indonesia," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, di sela-sela kampanye konsumen cerdas di SD Negeri 08 Petang Sunter Agung, Jakarta, Sabtu. Menurut Mendag, Bulog akan terus melakukan OP hingga harga beras stabil di sekitar Rp4.500 per kg. Hingga kini, jumlah Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang telah digunakan untuk OP sebanyak 45.000 ton. "Berdasarkan pengalaman, harga bisa turun begitu masuk panen raya. Yang kita harus jaga adalah tiga bulan ke depan,"ujarnya. Mendag memastikan stok CBP untuk kebutuhan OP selama sebelum musim panen yang diperkirakan mencapai puncaknya pada Maret 2007 masih cukup. Mengenai kemungkinan impor beras lagi, Mendag menyatakan belum ada pembahasan. "Yang penting untuk masyarakat adalah harga stabil, bukan impor atau tidak. Pengeluaran untuk beras itu besar, sekitar 24 persen dari pendapatan," jelasnya. Pemerintah, lanjut dia, bertugas mengendalikan harga beras ditingkat konsumen dengan instrumen OP yang dilaksanakan Bulog. OP dapat dilakukan atas permintaan daerah atau atas instruksi Mendag jika diperlukan. Mendag telah mengirimkan surat pada Bulog untuk melakukan OP tanpa permintaan daerah apabila harga di atas harga patokan eceran setempat. Sementara itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan Ardiansyah Parman mengatakan, OP harus segera dilaksanakan di daerah yang harga berasnya telah mencapai Rp5.000 per kg. Meski demikian, Bulog harus berkoordinasi dengan pemda untuk pelaksanaan OP terutama penentuan harga jualnya karena biaya transportasi keluar gudang Bulog merupakan tanggung jawab pemda. Untuk itu, pemerintah akan menggelar rapat bersama Menko Perekonomian, Depdag, dan Bulog untuk membahas kelanjutan OP. Berdasarkan catatan Depdag, harga beras di beberapa daerah seperti Bandung, DKI Jakarta, Semarang, DIB Yogyakarta, Padang, Jambi, Bengkulu, Lampung, Pontiakan dan Surabaya telah mencapai antara Rp5.000B hingga Rp5.940 per kg. Hingga kini, sudah 10 daerah termasuk DKI Jakarta telah meminta dilakukannya OP. Dua daerah baru mengajukan permintaan OP yaitu Jawa Barat dan Sulawesi Tenggara. Tujuh daerah lain yang lebih dulu mengajukan permintaan OP adalah Kepulauan Riau, Bengkulu, Kalimantan Timur, Papua, Maluku Utara, Sumatera Barat, dan Irian Jaya Barat.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006