Kilang Plaju akan difokuskan mengolah minyak mentah dari lapangan sekitar,"
Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) berencana mengurangi produksi bahan bakar minyak Kilang Plaju, Palembang dan Kilang Kasim, Papua sebagai upaya efisiensi.

Dirut Pertamina Dwi Soetjipto di Jakarta, Senin, mengatakan pihaknya akan mengoptimalkan pasokan minyak mentah Kilang Plaju dari lapangan sekitar.

"Kilang Plaju akan difokuskan mengolah minyak mentah dari lapangan sekitar," katanya.

Sementara, lanjutnya, pasokan minyak mentah dari luar sekitar Plaju akan dikurangi.

Menurut Dwi, pengadaan bahan baku merupakan biaya utama pengoperasian kilang BBM.

Dengan mengurangi pasokan bahan baku dari sumber yang jauh, maka kilang akan beroperasi lebih efisien.

Kilang Plaju saat ini memiliki kapasitas terpasang 133 ribu barel minyak mentah per hari.

Pasokan minyak mentah dari lapangan sekitar Plaju sekitar 50 persen dan sisanya dari luar Plaju.

Demikian pula, lanjut Dwi, pengurangan produksi BBM di Kilang Kasim juga dengan alasan efisiensi.

Menurut dia, pihaknya tengah berupaya menurunkan harga pembelian minyak mentah untuk Kilang Kasim yang memiliki kapasitas 10 ribu barel per hari.

Sementara itu, Wakil Presiden Pemasaran Bahan Bakar Pertamina M Iskandar memperkirakan penurunan produksi kilang tidak berpengaruh pada tambahan impor BBM.

"Belum tentu impor naik, karena konsumsi premium dan solar sedang turun," katanya.

Bahkan, lanjutnya, pada periode Februari-Maret 2015, Pertamina tidak mengimpor solar karena stok masih mencukupi.

Menurut dia, konsumsi solar turun 7.000 kiloliter dari 43 ribu kiloliter per hari menjadi 36 ribu kiloliter per hari.

Demikian pula, konsumsi premium turun 7.000 kiloliter per hari dari 83 ribu kiloliter per hari menjadi 76 ribu kiloliter per hari.

Meski, penurunan konsumsi premium dikompensasi kenaikan penjualan pertamax sebesar 5.000 kiloliter per hari.

Sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Pertamina pada 2015, impor premium direncanakan 128 juta barel dan solar 63 juta barel.

Dari kilang, produksi premium direncanakan 75 juta barel dan solar 127 juta barel.

Sementara, impor minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan kilang pada 2015 direncanakan 306 ribu barel per hari dan berasal dari produksi dalam negeri 555 ribu barel per hari.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015