Piagam Madinah itu, untuk menangkal pemahaman-pemahaman sempit, yang seakan-akan pengembangan agama Islam itu harus dengan kekerasan dan perang, padahal Islam itu sangat toleran...
Pontianak (ANTARA News) - Pemerintah Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat saat ini gencar mensosialisasikan Piagam Madinah dalam menangkal masuknya paham-paham radikal seperti ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) ke kota itu, kata Wali Kota Sutarmidji.

"Sosialisasi Piagam Madinah kami lakukan untuk menangkal masuknya paham-paham radikal seperti paham ISIS ke Kota Pontianak, dan Indonesia umumnya," kata Sutarmidji di Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan Piagam Madinah, yakni bagaimana hidup toleransi di sebuah negara yang dipimpin oleh Rasulallah SAW sewaktu itu.

"Piagam Madinah itu, untuk menangkal pemahaman-pemahaman sempit, yang seakan-akan pengembangan agama Islam itu harus dengan kekerasan dan perang, padahal Islam itu sangat toleran, tidak melakukan kekerasan seperti paham-paham radikal itu," ungkap Sutarmidji.

Dalam kesempatan itu, Sutarmidji meminta masyarakat tidak sembarangan masuk organisasi, apalagi organisasi luar yang belum tentu kebenarannya dan manfaatnya bagi masyarakat.

"Sekarang yang perlu dilakukan pengawasan, yakni di rumah kost dan rumah kontrakan yang ilegal, karena rawan digunakan untuk tempat-tempat penyebaran paham-paham radikal pada masyarakat," ujarnya.

Dia juga berharap media tidak salah dalam memberitakan, seperti mengangkat isu-isu bahwa mereka yang masuk menjadi anggota ISIS akan diberi gaji sebesar Rp100 juta hingga Rp150 juta/orang.

"Tidak mungkin ada organisasi mampu memberikan gaji sebesar Rp150 juta kepada anggotanya. Sehebat-hebatnya organisasi tidak ada yang mampu memberikan gaji sebesar itu, sehingga akibat pemberitaan yang seperti itu, membuat masyarakat yang awam menjadi tertarik," ungkapnya.

Wali Kota Pontianak menyatakan Islam di Indonesia itu sangat toleran, sehingga Islam berkembang di negara Indonesia, yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia karena toleransinya.

"Ketika Islam berubah menjadi radikalisme, maka Islam akan sulit berkembang, karena tidak mengikuti paham yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam pengembangan agama Islam," ujarnya.

Pewarta: Andilala
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015