Jakarta (ANTARA News) - Pertunjukkan empat putri Disney berhasil memukau para penggemar Disney Princess di Indonesia.

Para penggemar diajak memulai perjalanan mereka di New Orleans dengan Tiana dari The Princess and the Frog, kemudian menuju ke hutan bertemu dengan Putri salju yang lolos dari Ratu jahat untuk menemukan cinta sejatinya.

Perjalanan berlanjut sebagai mimpi menjadi kenyataan ketika Cinderella yang hanya rakyat jelata bertemu dengan Sang Pangeran Tampan dan Rapunzel yang berhasil menemukan dunia di luar menaranya yang dia impi-impikan untuk melihat lentera mengambang.

Seperti jalan cerita yang ditampilkan, pertunjukan Disney on Ice kali ini mengusung tema "Dare to Dream" yang mengajak penonton untuk berani bermimpi dan kemudian mewujudkannya.

"Dare to Dream membawa cerita klasik yang dikemas dengan gaya kontemporer yang dibuka dengan putri Tiana yang membuka restaurannya bekerja tidak kenal lelah berjuang dan kemudian mendapatkan apa yang ia inginkan," kata Rachel, pemeran Rapunzel dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

"Kami ingin membuat ini sangat positif dan juga membuat para pengunjung terhibur sambil belajar," tambah dia.

Disney on Ice tahun ini diselenggarakan di dua tempat, 9-12 April 2015 di Istora Senayan, Jakarta dan 16-19 April 2015 di ICE (Indonesia Convention and Exhibition), BSD.

Blake Tatroe, Marketing Director Feld Entertainment, pemegang lisensi Disney, mengaku kemacetan di Indonesia menjadi tantangan tersendiri, akses menuju venue menjadi salah satu hal yang diperhitungkan

"Dapat menggelar acara di dua tempat merupakan kesempatan yang baik karena bagi penonton yang tinggal di Serpong yang di Jakarta Pusat dapat menonton di BSD, begitu pula yang tinggal di Jakarta Pusat dapat menonton di Istora Senayan," kata dia.

Yang unik dari Disney on Ice, selain kostum, penggemar Disney akan mendapatkan pertunjukkan yang sama yang juga dinikmati para penggemar lainnya di seluruh dunia.

"Bagi orang-orang yang tidak bisa pergi ke Disney Jepang, ke Disney World atau lokasi Dineyland lainnya kami membawa karakter tersebut ke Jakarta," ujar Tatroe.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015