Batam (ANTARA News) - Hujan yang mengguyur Kota Batam, Kepulauan Riau sejak Minggu hingga Selasa menyebabkan jalan-jalan di Pelabuhan Telaga Punggur-Simpang Kabil dan beberapa titik di Tanjungpiayu tertimbun tanah longsor, namun belum ada laporan korban jiwa. Banjir dan longsor juga memaksa 500 kepala keluarga yang tinggal di Kampung Aceh yang berada di depan Kawasan Industri Batamindo, Mukakuning, mengungsi, demikian wartawan ANTARA melaporkan. Kondisi yang kacau itu membuat arus lalulintas dua arah Tanjungpiayu-Mukakuning macet. Pada tebing-tebing di samping jalan muncul beberapa lintasan air yang serupa dengan air terjun yang membawa lumpur dan bebatuan dan beberapa alat berat dikerahkan untuk membersihkan badan jalan. Di Kampung Berlian, Batam Center, sekitar 200 rumah warga terendam hingga ketinggian dua meter, sedangkan jalan alternatif di belakang kantor BP Migas dipenuhi materal longsoran dan satu tiang listrik rubuh. Jalanan masuk ke Kawasan Berikat Ilham Karya Mandiri, Batam Center tergenang air setinggi satu meter sehingga karyawan terpaksa harus berjalan kaki untuk keluar atau masuk kawasan tersebut. Di jalanan depan rumah toko Karya Niaga, Mukakuning, batu-batu dan tanah longsoran memenuhi badan jalan yang juga berlubang-lubang karena aspalnya terkelupas aliran banjir. Banjir juga melanda di beberapa ruas jalan Batuaji. Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Batam Herry Santoso mewanti-wanti warga di di daerah dengan lahan berkemiringan mulai 30 derajat agar berwaspada sebab tanah yang telah jenuh air berpotensi longsor. Banjir hebat melanda Batam tahun 2004 dan pada awal Januari 2006, hujan besar tiga hari berturut-turut menyebabkan banjir dan longsor merata terjadi di kota tersebut serta seorang di warga di antaranya tewas terseret arus air, dan seorang lainnya akibat tertimpa reruntuhan rumah.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006