Surabaya (ANTARA News) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Slamet Soebijanto, menyatakan bahwa TNI AL tidak ingin ada perairan Indonesia yang digerogoti oleh pihak lain yang tidak berkepentingan. "Wilayah Indonesia yang dua pertiganya merupakan lautan menuntut masalah pengamanan yang serius, dan para personelnya haruslah orang-orang yang profesional," kata Kasal, seusai memberikan pembekalan pada Latihan Armada Jaya di Komando Armada Timur (Koarmatim), Surabaya, Selasa. Laksamana berbintang empat kelahiran Mojokerto, Jawa Timur, itu mengemukakan bahwa profesionalisme itu dapat dicapai hanya dengan melakukan latihan, seperti Armada Jaya kali ini. Latihan Armada Jaya ke XXVI yang digelar di wilayah timur perairan Indonesia ditargetkan menjadi ajang uji seluruh kekuatan persenjataan TNI AL guna mengamankan wilayah perairan Indonesia. "Kita mencoba seluruh persenjataan yang dimiliki secara maksimal. Berapa pun peluru yang dibutuhkan akan didukung, termasuk peralatan-peralatan yang diperagakan saat Hari TNI AL ke-61 beberapa waktu lalu," ujarnya. Ia mengemukakan, latihan Armada Jaya XXVI tergolong unik, karena kendati wilayah perairan yang digunakan untuk latihan berada di timur Indonesia, namun pelaksana dari latihan tahun ini adalah Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), termasuk unsur-unsur yang digerakkan. Peralatan yang akan diuji coba dalam latihan tersebut, diantaranya 28 kapal perang berbagai jenis, lima pesawat udara, 10 tank, lima meriam Howitzer, dua unit kendaraan multi-laras RM Grad Korps Marinir, serta sejumlah hovercraft karya bangsa sendiri. Latihan kali ini melibatkan 5.730 personel, dan akan menguji kemampuannya di bidang terjun tempur di laut, terjun bebas, turun dari pesawat dan helikopter menggunakan tali maupun evakuasi personel menggunakan stabo. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006