Bandung (ANTARA News) - Ny S (23) asal Subang, Jabar, yang dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung karena diduga terjangkit (suspect) virus flu burung, kini kondisinya sudah membaik. Wakil Ketua Tim Penanggulangan Flu Burung RSHS Bandung, Dr Djatnika Setiabudi, di Bandung Rabu menyatakan, suhu badan wanita asal Kampung Rancabogo, Desa Tambakan, Kecamatan Cagag, Kabupaten Subang itu kini sudah menurun dan sesak nafasnya juga sudah berkurang. Saat masuk rumah sakit itu pada Selasa (19/12) sore, suhu badan Ny S saat itu tinggi, mengalami sesak nafas dan dari "rontgen"-nya ditemukan peneumonia atau radang paru-paru," katanya. Meski kondisinya seperti itu, namun pasien tidak dibantu alat pernafasan, tetapi hanya bantuan oksigen saja. Menurut Djatnika, pasien S itu saat ini tengah dirawat secara intensif dan untuk memastikan kondisi pasien tersebut, terkena virus H5N1 atau tidak, pihaknya pada Rabu (20/12) pagi mengirimkan sampel darah, apus tenggorokan dan hidung ke Balitbangkes di Jakarta. Ketika ditanya, apakah pasien ada kontak dengan unggas yang mati di daerahnya, kata dia, saat ini infomasinya masih samar, pasalnya pihak keluarganya menyebutkan tidak ada kontak dengan unggas yang mati, namun berdasarkan petugas lapangan yang ada di daerah tersebut ada beberapa ayam yang mati mendadak. Oleh sebab itu, pihaknya meminta Disnak Jabar dan Dinkes Jabar untuk melakukan pengecekan dan pemantauan di lokasi tersebut yang merupakan pertama kali adanya pasien suspect flu burung. Ia berharap masyarakat yang memiliki dan memelihara unggas agar melaporkan bila da unggas yang mati mendadak kepada dinas peternakan setempat dan masyarakat juga diminta agar mencuci tangannya setelah memegang unggas, baik unggas yang sakit maupun unggas yang sehat.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006