Roma (ANTARA News) - Rakyat Italia takkan membaca koran sampai setelah Natal akibat pemogokan tiga hari oleh wartawan Italia yang diumumkan Rabu. Pemogokan tersebut, yang melibatkan wartawan kantor berita dan cetak, direncana berlangsung mulai Kamis dampai Sabtu dan merupakan tindakan paling akhir dalam sengketa panjang dengan para redaktur mengenai gaji dan kondisi kerja. Wartawan radio dan televisi melancarkan pemogokan dua hari awal pekan ini. Masa kontrak kerja kolektif wartawan berakhir pada Desember 2004 dan tak diperbarui. Akibat dari pemogokan paling akhir itu, Romano Prodi terpaksa membatalkan taklimat akhir tahun Perdana Menteri tersebut. Wartawan sangat marah dengan pemanfaatan secara luas pekerja sementara dengan gaji rendah melalui kontrak jangka pendek yang dikatakan serikat pekerja mereka menghasilkan jurnalisme di bawah standard "yang tak berguna bagi demokrasi". Namun para redaktur menyatakan wartawan menentang keluwesan pasar tenaga kerja yang diperlukan dan berusaha berpegang pada hak istimewa yang sudah usang. Surat kabar di Italia tidak terbit pada Hari Natal atau Hari Saling Tukar Hadiah, yang berarti rakyat Italia takkan dapat membaca koran sampai waktu sarapan mereka pada 27 Desember. Protes "buka-tutup" telah berlangsung selama berbulan-bulan, termasuk "pemogokan rangkuman", yaitu artikel diterbitkan di surat kabar tanpa nama penulisnya. Buletin berita utama telah berlalu tanpa tayangan film, dan dimulai dengan pembawa acara membacakan teks yang menjelaskan alasan bagi protes tersebut. Italia telah mengalami serangkaian pemogokan dalam beberapa bulan belakangan yang melibatkan, antara lain, pegawai angkutan umum, perusahaan penerbangan udara nasional Alitalia, dan guru, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006