Beijing (ANTARA News) - Film kepahlawanan baru Zhang Yimou, "Curse of the Golden FLower", boleh saja membanggakan dirinya sebagai film terlaris di China, namun film itu juga memancing reaksi yang keras soal kostum. "Curse of the Golden Flower", film yang menuturkan kisah intrik di kalangan istana pada jaman China kuno, membukukan pemasukan senilai 96 juta yuan (12,5 juta dolar) dari penjualan karcis pada akhir pekan lalu. Penghasilan ini merupakan rekor baru box office di China. Namun demikian, dalam sebuah negara tempat berbagai film jarang menampilkan topik yang dapat memicu kehebohan, film dengan kostum yang `aduhai` tersebut sudah barang tentu mengundang berbagai kecaman dan kritikan. "Film itu hanya menampilkan kontes payudara," tulis seorang yang menggunakan nama "Cao", Kamis, dalam forum web yang dibuka untuk film itu di portal web China Sohu.com. "Dengan kostum seperti itu, anda pikir China lebih liberal ketimbang Amerika," tulis seorang pengguna web yang tak mau disebutkan namanya, seperti dikutip AFP. "Film itu hanya memenuhi selera Barat, dengan tak mengindahkan sentimen negara kita sendiri." Bahkan media pemerintah, kantor berita resmi Xinhua, Rabu, telah "mengganti" judul film itu menjadi "Curse of the Golden Corset". Peran utama dipegang oleh Gong Li, ratu dan aktris film internasional China, yang payudaranya seperti mau melompat dari bajunya akibat ketatnya busana yang dipakainya. Gong membela diri dengan mengatakan kostum tersebut dibuat menurut mode semasa berkuasanya dinasti Tang dan hanya memperlihatkan kecantikan lekuk tubuh wanita. (*)

Copyright © ANTARA 2006