Jakarta (ANTARA News) - Memasuki awal tahun 2007, status badan hukum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA menjadi Perusahaan Umum (Perum). "Kami sangat berharap, awal tahun 2007, badan hukum tersebut telah ditetapkan," kata Pemimpin Umum LKBN ANTARA, Asro Kamal Rokan dalam acara HUT ke-69 LKBN ANTARA di Auditorium Adhiyana, Wisma ANTARA, Jakarta, Selasa. Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Perum tersebut sudah diserahkan Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) ke Departemen Keuangan. Asro menjelaskan, penetapan badan hukum itu merupakan hasil rekomendasi dari beberapa kali rapat antar-departemen yang dipimpin Depkominfo dengan berbagai usulan, diantaranya menjadi Lembaga Pemerintah Non-Departemen (LPND), Kantor Berita Publik, PT Persero, dan Perum. "Dengan ditetapkannya badan hukum itu, nantinya LKBN ANTARA memasuki gerbang baru sebagai Kantor Berita Multimedia. Penetapan badan hukum itu, sangat mendesak bagi kami selain memenuhi amanat UU NO 40/1999 tentang Pers, bahwa LKBN ANTARA harus merebut masa depannya dalam persaingan yang ketat," ujarnya. Selama ini, lanjut Asro, banyak peluang bisnis yang diperoleh ANTARA namun terpaksa batal karena tidak adanya badan hukum. Akibatnya, keuangan ANTARA sangat rentan, karena tergantung pada pihak lain. Asro bersyukur dalam dua tahun ini, dukungan pemerintah dan DPR sangat kuat pada ANTARA. Pada tahun 2006 LKBN ANTARA memperoleh DIPA sebesar Rp32,4 miliar (naik 300 persen dari tahun sebelumnya) dan insya Allah pada 2007 akan memperoleh sekitar Rp54,7 miliar. "Dana APBN ini kami gunakan untuk meningkatkan kapasitas ANTARA menjadi kantor berita multimedia dan Insya Allah, ANTARA pun mempersiapkan diri sebagai pusat informasi bisnis nasional dalam bahasa Indonesia dan Inggris," katanya. Sampai saat ini, tambahnya, ANTARA telah memasok berita teks dan foto ke 250 media cetak dan televisi, 100 stasiun radio, serta kantor berita di seluruh dunia. ANTARA juga menyiarkan minimal 60 berita berbahasa Inggris dan minimal 40 berita berbahasa Arab ke mancanegara. Sejak didirikan pada 13 Desember 1937 oleh empat serangkai -- Soemanang, Adam Malik, Pandu Kartawiguna dan Albert Manoempak Sipahutar, LKBN ANTARA kini telah memiliki biro di 33 provinsi dan jaringan internasional dengan 39 kantor berita seluruh dunia. "Mulai hari ini, bersama dengan PT Konten Indonesia Pratama, kami juga melayani berita dalam berbagai katagori melalui telepon seluler dengan mengakses dan mendaftarkan diri dengan mengirim ke 6768, REG spasi Antara," katanya. Produk berikutnya adalah TV-Display ANTARA dengan menggunakan TV plasma selama 24 jam terus menerus menampilkan teks berita terbaru dalam dan luar negeri, berita foto, bursa saham, dan pasar uang di tempat strategis di antaranya di ruang tunggu bandara, lobi hotel, pusat perbelanjaan modern, ruang tunggu bank, Bursa Efek Jakarta, dan berbagai gedung perkantoran. Asro dalam kesempatan itu juga menyampaikan kabar gembira bahwa dalam pertemuan tahunan Kantor-kantor Berita se Asia Pasifik (OANA) di Tehran, Iran bulan lalu, LKBN ANTARA terpilih sebagai penyelenggaran sidang umum OANA pada Desember 2007 dan sekaligus menempatkan pimpinan ANTARA menjadi Presiden OANA 2007-2010. OANA yang saat ini dipimpin Bernama Malaysia, beranggotakan 39 kantor berita, termasuk di antaranya Kyodo Jepang, Bernama Malaysia, Yonhap Korea Selatan, Itar-TASS Rusia, Xinhua China, VNA Vietnam, dan IRNA Iran. ANTARA terakhir menjadi pimpinan OANA pada 20 tahun lalu. Acara HUT ANTARA ke-69 itu dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Panglima TNI Marsekal DJoko Suyanto, dan enam menteri, yakni Menteri Dalam Negeri M Ma`ruf, Meneg Perumahan Rakyat Yusuf Asy`ari, Menteri Kehutanan H MS Kaban, Menteri Perhubungan M Hatta Radjasa, Menteri Komunikasi dan Informatika Sofyan Djalil, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Sejumlah tokoh dan praktisi pers nasional, dan lima gubernur, termasuk Gubernur Sumatera Utara Rudolf M Pardede dan Gubernur Gorontalo, Fadel Muhammad, Gubernur Riau, HM Rusli Zainal yang beberapa daerahnya terkena bencana banjir dan tanah longsor ikut hadir. Seusai menghadiri acara puncak di auditorium yang terletak di lantai dua, Wisma ANTARA itu, Presiden Yudhoyono juga dijadwalkan bertemu dengan seluruh staf pimpinan, kepala biro daerah, dan kepala redaksi di lantai 19.(*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2006