Biak (ANTARA News)  - Legislator DPRD Kabupaten Biak Numfor, Papua Jan Dantje Kbarek menyesalkan terjadi aksi pemukulan wartawan Surat Kabar Harian Cenderawasih Pos (Cepos) Viktor Palembangan dilakukan Bupati Biak berinisial TO saat  meliput kegiatan penampungan korban kebakaran pasar Inpres di lokasi Sanggar Keiatan Belajar (SKB) Ridge, Sabtu sore.

"Tindakan penganiayaan wartawan Cepos perwakilan Biak telah melukai dunia pers di tanah Papua, ya kejadian ini sangat menodai kunjungan Presiden Jokowi di Papua," ungkap politisi PDIP Jan Dantje Kbarek menanggapi pemukulan wartawan Cepos Biak.

Ia mengakui, sebagai wakil rakyat ia sangat prihatin dengan adanya kasus pemukulan dan penganiayaan pekerja media sebab dapat mengancam kehidupan demokrasi di Kabupaten Biak Numfor.

Sebagai wartawan yang sedang menjalankan tugas peliputan dijamin UU No 40 tahun 1999 tentang pers, menurut Danje Kbarek, sehingga tidak dibenarkan secara hukum untuk menghalang-halangi tugas media memperoleh informasi.

"Peristiwa kekerasan terhadap pers seharusnya tidak boleh terjadi, ya apalagi menyangkut hasil liputan wartaean jika terdapat kekeliruan atau kesalahan dalam penulisan harus dikoreksi melalui hak jawab," ungkap legislator PDIP ini.

Sementara itu, Saksi korban wartawan Cepos Viktor seusai menjalani pemeriksaan di Mapolres Sabtu tengah malam, menyatakan, akan melanjutkan kasus penganiayaan atas dirinya sesuai dengan hukum yang berlaku sehingga tidak menjadi preseden butuk di masyarakat,

"Saya sudah selesai menjalani pemeriksaan di penyisik Satreskrim Polres Biak, ya apapun alasannya kasus ini harus diproses sesuai hukum," ungkap korban di Mapolres.

Data dari tim medis instalasi gawat darurat RSUD Biak, membenarkan telah melakukan pemeriksaan terhadap wartawan Cepos Viktor Palembangan sekitar pukul 17.40 dengan hasil luka memar di bagian mulut korban.

Insiden pemukulan wartawan Cepos diduga berawal dari pemberitaan menyangkut peristiwa kebakaran di pasar Inpres

Kamis lalu, karena tidak menyebutkan kerja pemkab dalam membantu evakuasi dan penanganan kebakaran kios membuat Bupati berang sehingga berakibat terjadinya pemukulan.

Saat itu korban dihubungi pejabat kepala SKPD pemkab Biak Numfor untuk meliput penampungan korban kebakaran pasar Inpres Biak yang disiapkan pemkab berlokasi di penampungan Sanggar Kegiatan Belajar namun saat bersamaan wartawan Cepos mendapat perlakuan kasar.

Hingga Minggu dini hari Kabag Humas pemkab, Agus Filma belum memberikan keterangan terhadap insiden pemukulan wartawan Cepos Viktor.

Pewarta: Muhsidin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015