London (ANTARA News) - Jose Mourinho mengakui Chelsea terkendala krisis cedera pemain di pertengahan musim setelah mereka ditahan imbang 2-2 oleh Reading di kandang sendiri. Juara bertahan Liga Premier itu kini tertinggal empat poin dari Manchester United dan performa mereka beberapa pekan terakhir ini jauh menurun, kemasukan enam gol dalam tiga pertandingan. Chelsea memiliki reputasi sebagai salah satu klub terkaya di dunia, ironisnya, Mourinho menegaskan masalah yang dihadapi mereka terjadi karena kurangnya pemain yang bisa menggantikan pemain bintang yang cedera seperti John Terry, Petr Cech, Joe Cole dan Arjen Robben. Semua itu adalah pemain penting tetapi absennya kapten tim nasional Inggris John Terry lah yang paling terasa. Saat ini Terry mengalami cedera punggung dan Mourinho menunggu hasil pemeriksaan apakah sang kapten perlu menjalani operasi atau tidak. Ia memasang Michael Essien dalam posisi lebih bertahan saat melawan Reading tetapi pelatih asal Portugal itu sadar kekuatan lini pertahanan mereka menurun jauh, apalagi setelah mereka kehilangan William Gallas dan Robert Huth pada awal musim. "Kehilangan Petr dan John pada saat yang sama adalah masalah yang sulit diatasi, khususnya pada tim yang tidak banyak memiliki bek tengah. Kami kehilangan Gallas dan Huth pada musim panas lalu. Kami tidak memiliki penggantinya sehingga saat ini kami bermasalah," kata Mourinho. "Saya tidak tahu kapan John akan kembali. Saya baca berita di media yang menyatakan ia akan segera bermain kembali. Jelas mereka (media) justru lebih tahu dari saya karena saya sendiri tidak tahu," lanjutnya. "Belum ada yang mengatakan apakah ia perlu menjalani operasi atau jenis pengobatan lainnya. Saya tidak tahu berapa lama ia akan absen --tiga hari, tiga pekan atau tiga bulan. Bagian kesehatan harus memutuskan secepatnya," tambah Mourinho. Mourinho jelas tidak gembira karena untuk ketigakalinya musim ini Chelsea ditahan imbang di kandang sendiri. Jika bukan karena ketajaman Didier Drogba, mungkin nasib Chelsea bisa lebih buruk lagi, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006