Banda Aceh (ANTARA News) - Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satkorlak PB) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) menyatakan hingga Rabu tim SAR masih kesulitan menembus banyak lokasi yang diterjang banjir, terutama di Kabupaten Aceh Tamiang. "Salah satu kendala evakuasi korban banjir, karena medannya agak berat, sehingga ada beberapa lokasi sulit diterobos. Tim penyelamat tidak berani menerobos, karena ada lokasi yang airnya mengalir sangat deras," kata Sekretaris Pelaksana Harian Satkorlak PB NAD, Suwarno Amin, kepada ANTARA News di Banda Aceh, Rabu. Kendati demikian, ia menjelaskan, tim pencari dan penyelamat (Search and Rescue/SAR) dan relawan kemanusiaan lainnya terus bekerja optimal di lapangan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat di lokasi-lokasi yang terjangkau dan tindakan evakuasi. Berbagai peralatan bantuan, seperti perahu motor SAR dan milik masyarakat terus dikerahkan ke lokasi yang belum bisa dijangkau transportasi darat untuk penyaluran bantuan logistik dan evakuasi jenazah korban banjir, kata Suwarno Amin. Data sementara Satkorlak PB NAD menunjukkan, korban meninggal akibat banjir bandang yang melanda 12 kecamatan di Aceh Tamiang ada 44 orang. "Itu data terakhir kami peroleh yang dikirim dari Aceh Tamiang pada Selasa (26/12). Sementara data hari ini belum dikirim," ujarnya. Selain korban meninggal dunia, ia menjelaskan, sebanyak 62 orang warga dilaporkan hilang dan tercatat lebih 200 ribu masyarakat mengungsi akibat banjir Aceh Tamiang. Sejauh ini data korban meninggal dunia dan hilang akibat banjir yang melanda Aceh Tamiang masih simpangsiuran, karena masih banyak lokasi yang sulit terjamah para relawan lantaran kondisi medannya cukup sulit. Sementara data Satlak PBP/Posko terpadu penanggulangan banjir Aceh Tamiang menyebutkan, akibat bencana banjir tersebut mencatat 46 orang meninggal dunia dan sebanyak 162 penduduk hilang di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara tersebut. Rekapitulasi data korban akibat banjir yang dilaporkan Palang Merah Indonesia (PMI) NAD, menyebutkan, 44 orang meninggal dunia dan 200 penduduk hilang akibat banjir di Aceh Tamiang, sejak Kamis (21/12). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006